Keempat: para petinggi puncak partai yang terundang, tentu tidak main-main, kondisi ini sekaligus mengirimkan sinyal bagi kelompok yang berbeda, tentang solidnya dukungan bagi petahana. Koalisi besar, dengan jumlah partai yang banyak dan kumulatif suara berdasarkan porsi historis atas Pemilu 2014 secara dominan hendak mengukuhkan posisi, sekaligus unjuk kekuatan koalisi.
Kelima: berlokasi di istana, jelas simbol kekuasaan terlihat, dan perjamuan kali ini juga tentang kuasa, kemungkinan pula soal setting berbagi kuasa setelah berkuasa nantinya, mungkin terlalu dini, tapi kita juga tidak mengetahui persis pembicaraan yang dibahas, karena kursi kuasa membutuhkan supporting pendukung berjalannya kekuasaan sebagai suatu hal yang logis tentunya.
Dibalik semua aksi simbolik secara politik itu, kita juga melihat kubu yang menjadi penanding juga sedang menggodok nama-nama diseputaran pasangan calon. Tentu semua informasi tertutup ini, akan terbuka juga pada waktu pendaftaran pasangan calon nantinya, bisa jadi disaat injury time tetapi kita mampu melihat serta membaca bila para elit kini tengah mulai mengambil posisi komunikasi kepada publik sebelum genderang dan peluit penanda kompetisi dibunyikan.
Mencermati simbol-simbol yang dipergunakan, tentu kita menampatkan harapan besar, bila simbol tidak hanya bentuk tampilan pemanis rupa, namun sekaligus menghadirkan makna, dan arti makna sejati dalam sebuah kontes politik adalah sebesar-besarnya kedaulatan rakyat dalam terminologi kemakmuran serta kesejahteraan!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H