Gerak perkembangan dalam ilmu pengetahuan serta kehidupan manusia, dimulai dengan menemukan masalah. Tidak mudah!.
Masalah lantas bermula sebagai persoalan yang harus diselesaikan, dengan mendapatkan esensi kebenaran dalam masalah tersebut.
Persoalan terbesarnya adalah, bagaimana kita memandang sebuah masalah sebagai masalah yang perlu ditinjau lebih mendalam? Apakah kita tidak sedang mencari-cari masalah?.
Lantas masalah seperti apa yang perlu kita lakukan pembahasan lanjutan?.
Karena pada hakikatnya, manusia tidak akan mampu menjawab semua masalahnya, dengan demikian penentuan masalah ditekankan pada aspek pragmatis pertimbangan ekonomis.
Hal tersebut dimaknai, bahwa urutan prioritas masalah, ditempatkan sebagai fungsi dari efektifitas waktu, sumberdaya dan dampak kebermanfaatan.
Penemuan masalah sendiri adalah sebuah momentum awal yang krusial dan menentukan.
Melihat sebuah permasalahan tidak hanya melihat realitas fisik semata, memerlukan pendekatan spesifik.
Identifikasinya dapat diindikasikan melalui kehadiran kondisi anomali yang menggugah keingintahuan, dapat disertai dengan data-data empirik.
Tetapi kumpulan fakta semata, tidaklah cukup untuk merumuskan masalah dan memformulasikan solusi.
Perlu dibentuk sebuah hipotesis yang menjadi kesimpulan tentatif, didalamnya terdiri sebab -cause dan akibat -implication.