Dunia terdigitalisasi! Perkembangan teknologi informasi mengubah landskap cara kita berkomunikasi. Pada dunia digital, berkat akses koneksi internet, informasi tampil tanpa jeda, menjadi realtime. Arah komunikasi pun menjadi horizontal, dan bersifat many to many.
Interaksi komunikasi, pada medium digital memungkinkan partisipasi public secara meluas. Salah satu factor penyebabnya adalah reduksi pertemuan fisik. Pada ranah digital, ekspresi muncul dalam bentuk emoticon ataupun meme, dan pernyataan tersusun dalam untaian teks.
Media mainstream -arus utama dengan publikasi fisik, mulai berbagi panggung dengan new media berbasis teknologi internet dan digital. Kini portal digital dan aplikasi social media menjadi media anti mainstream, yang mendapatkan kesempatan dan ruang berkembang.
Probemnya, dunia maya memang menghadirkan para pelaku yang tidak nampak. Akun anonim dengan menggunakan identitas palsu, bertebaran dijagad online. Dan pelaku kepentingan dalam komunikasi di social media dan dunia digital, memiliki tujuan beragam.
Kasus pencurian data Facebook dan penggunaan dalam melakukan profiling pemilih, pada pemilu di Amerika Serikat, memberikan gambaran, bahwa data yang terhubung secara digital ternyata memiliki signifikansi dampak, terutama bila dikelola dengan tujuan spesifik.
Kita mengenal istilah Big Data, sebagai kumpulan data massif yang terhimpun pada dunia digital. Sesuatu yang tidak terlepas dari interkoneksi penggunaan internet, dan berbagai derivatif produk bersumber pada keterhubungan digital.
Lifestyle modern yang berubah, sesuai dengan jamannya, membuat kita tidak dapat mengisolasi diri dari paparan informasi digital, bahkan medium informasi konvensional mulai ditinggalkan serta secara perlahan beralih. Lalu dimana letak privasi? Secara tidak langsung, dalam dunia digital kita memang akan menjadi semakin terbuka.
Di dunia digital, wilayah privat beririsan dengan teritori public, dengan demikian hampir tidak adalagi ruang yang tersembunyi, termasuk soal data-data pribadi. Transaksi atas data privat tanpa konfirmasi ijin, adalah sebuah kejahatan kriminal, pelakunya dan korporasi penyedia platform harus bertanggungjawab atas pencurian data tersebut. Â Â Â
Agenda Setting di Sosial Media?
Sama halnya dengan media mainstream, maka new media selayaknya social media, pun memiliki agenda setting dalam tujuan memberikan tekanan pada kasus maupun isu-isu public. Viralitas adalah sarana ampuh dalam membentuk kesamaan pandangan, serta menjadi alat pressure efektif.
Hal ini menjadi meluas, terlebih karena budaya digital memberikan kemudahan untuk membagikan konten pada saluran pribadi secara individual. Jejaring pada dunia maya terbentuk seketika, berdasarkan kesepakatan pada konten yang dibahas.