Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Viralitas, Komunikasi, dan "Building Trust"

29 Januari 2018   15:56 Diperbarui: 30 Januari 2018   12:01 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciri dari komunikasi terapeutik yang ditujukan bagi penegakan terapi bagi pasien terdiri atas tiga bagian besar; (1) keikhlasan (genuineness), (2) empati (emphaty), dan (3) kehangatan (warmth). Ketiganya merupakan panduan, dalam upaya menciptakan rasa percaya dan sikap saling mendukung, terutama bagi perbaikan kondisi kesehatan pasien itu sendiri.

Problemnya kemudian, setelah upaya komunikasi yang terbaik sebagai sarana dalam mendukung penyampaian tindakan pelayanan medis telah dilaksanakan, hal itu hanya dapat me-reduksi potensi ketidakpuasan, meski tidak meng-eliminasi secara keseluruhan. Sakit adalah situasi dari suatu kondisi yang tidak menyenangkan, dengan demikian lingkup suasana psikologisnya adalah negative, yang dapat tenaga kesehatan lakukan adalah melakukan netralisasisemampunya.

Namun, menjadikan tenaga kesehatan sebagai bulan-bulanan cemoohan, dan tidak diapresiasi dengan rasa hormat, sulit untuk mendapatkan sinergi positif, dari sebuah layanan yang mengandaikan terciptanya relasi humanissecara harmonis.

Saat distrust terjadi, ketidakpercayaan melanda dan menguat, maka viralitas adalah sarana empuk yang dapat membunuh, tanpa ada kesempatan untuk mengajukan banding atas sebuah pembelaan!.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun