Identifikasi stakeholder harus dilihat sebagai rangkaian tidak terpisahkan, mulai dari regulator pemerintah, yayasan penyelenggaran, kelompok guru sebagai pengelola, peserta didik dan masyarakat sebagai satu kesatuan utuh.
Karenanya perspektif dimensi mutu atas kualitas pendidikan harus dilekatkan pada jejaring stakeholder terkait tersebut. Mutu harus dapat menjawab keteraturan administratif penyelenggaraan pendidikan sesuai ketentuan regulator dalam hal ini pemerintah.
Disamping itu, mutu juga akan berkaitan dengan profesionalisme pendidik dalam menjabarkan tugas dan serta tanggungjawabnya, sekaligus penguatan kompetensi, serta pendalaman akan kapasitas pendamping peserta didik harus menjadi sebuah pondasi.
Mutu tentu tidak bisa dilepaskan atas apa yang diterima dalam aspek pengetahuan dan keilmuan para peserta didik, karena output adalah hasil dari proses input secara terprogram secara linier. Pendek kata input program terencana tentu akan menghadirkan kualitas hasil peserta didik yang lebih terukur dalam proses pendidikan.
Pada kaitan yang selanjutnya, mutu juga akan berkaitan dengan masyarakat. Dilapisan terdekat ada peran orang tua dari peserta didik untuk menstimulasi kualitas pendidikan sebagai pelengkap kehidupan disekolah yang dilakukan dirumah. Disamping itu, perbaikan persepsi masyarakat tentang pendidikan menjadi penting dalam melihat sektor ini yang diharapkan dapat mencerahkan serta mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Bila dimensi mutu ini mampu diuraikan secara kondisional berdasarkan realitas yang ada pada lingkungan pendidikan yang dikelola, maka tugas selanjutnya adalah memastikan mutu pendidikan tersebut dapat diketahui dan disebarluaskan agar menjadi pemahaman publik.
Jadi strategi pemasaran pendidikan dilakukan dengan penguatan proses administrasi, memperdalam kompetensi para pendidik, memperbaiki proses interaksi pendidik dan peserta didik, serta membangun komunikasi dialogis dengan masyarakat disekitar lingkup dunia pendidikan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H