Penuh ketidakpastian. Itulah gambaran akan masa depan, karena perubahan terjadi dalam derap yang begitu cepat, hingga akan menyeret para pihak yang tidak siap dalam arus besar perubahan tersebut. Para produsen berada ditingkat persaingan yang semakin meruncing, sementara itu konsumen semakin bertambah kuat, terutama dengan posisi tawar pembelian yang dimilikinya.
Dalam kondisi yang tidak menentu tersebut, kemampuan bertahan hanya akan dapat dimunculkan dengan strategi yang bersifat khusus, yakni mencermati tendensi perubahan yang terjadi, sehingga produsen dapat berlaku sesuai dengan kondisi yang melingkupi dirinya tersebut.
Kemudahan dan kecepatan adalah frasa paduan kata yang menjadi fokus bagi konsumen. Mendapatkan produk berkualitas, dengan harga dan pelayanan terbaik, adalah ekspektasi yang diharapkan oleh konsumen. Secara lambat laun, posisi tawar pelanggan yang semakin besar sehingga membuat produsen harus lebih memperhatikan dan mengelola harapan tersebut. Terutama untuk menjalin relasi yang lebih dekat dan mendalam, guna mengetahui insight konsumen.
Bersuara dalam Komunikasi Internet
Era teknologi informasi, membuat produsen harus lebih waspada dan berhati-hati. Merespon dengan cepat dan tepat, dalam istilah tata kelola yang sesuai disebut akurat adalah sebuah prinsip utama. Aplikasi digital dalam bentuk social networking dan social media, telah membentuk sebuah fase baru dari trend konsumen, yakni lebih fancy dengan ornamen ber-atribut perempuan yakni konsumen menjadi lebih familiar untuk bersosialisasi.
Percakapan antar konsumen berlangsung dengan cepat dan meluas, sehingga dampak dalam konteks pembicaraan secara positif maupun negatif berdampak signifikan, dan hal ini perlu diperhatikan dengan serius. Konsepsi dasar dalam menanggapi komunikasi antar pelanggan didunia maya adalah dengan bersikap sensitif dan responsif, dalam makna harus ditanggapi namun tidak perlu terburu-buru.
Pengelolaan suara pelanggan yang semakin terhubung antara satu dengan yang lain, melalui jaringan internet serta berbagai aplikasi online, membutuhkan satu saluran dengan kaidah interaktif. Promosi dalam skema hardselling sudah tidak lagi menjadi kata mujarab, konsepsi mendengarkan dan melakukan sosialisasi sebagai softselling lebih menarik untuk dibicarakan. Format utamanya, telling to be selling.
Suara konsumen yang dapat dikelola akan berubah menjadi kepuasan, yang berkorelasi dengan pembelian berulang dan menciptakan lapisan brand advocater. Pola pemasaran kini berubah menjadi lebih muda, selain karena segmentasi sasaran yang dituju memasuki pasar yang berusia muda, sekaligus diperlukan cara-cara baru yang hangat dan ramah dari konsep berkomunikasi dengan pelanggan, sehingga konsumen menjadi pihak yang terbuka dan dimanusiakan dalam hubungan transaksional menjadi lebih relasional secara rasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H