Tidak salah bila kemudian abad ini, dikenal sebagai masa dimana anak muda harus dapat dipahami dengan baik. Kondisi tersebut terjadi, lantaran karena pada hakikatnya merekalah nanti yang akan bertindak sebagai pengatur laku dimasa depan. Namun ada hal yang berbeda tentunya, dari apa yang terjadi hari ini dengan periode sebelumnya.
Abad yang berubah dan selalu berubah, hal ini memang selalu terjadi sebagai bentuk dari meajuan. Dan generasi muda saat ini, dikenal sebagai net generation. Klasifikasi ini muncul seiring dengan semakin bertambahnya penetrasi internet dunia, dimana hal terakhir tersebut membuat pola perubahan dalam berbagai bentuk format komunikasi dan interaksi sosial yang terjadi.
Kelompok muda ini, kini menjadi unsur pembaharu dengan tools berbagai perangkat teknologi dan keterhubungan dalam internet. Secara mudah, indikator tersebut dapat kita lihat dari bagaimana respon publik atas suatu kejadian tertentu dimasyarakat, yang diapresiasi melalui social media. Jaman ini, suara anak muda menjadi sangat berpengaruh dan berdampak besar.
Obama dan mekanisme pengumpulan dana melalui crowd funding, dan ketertarikan anak muda untuk kembali terlibat diperkara sosial politik, adalah sebuah hal yang nampak menjadi sebuah perilaku anomali dari trend sikap apolitis yang melanda beberapa tahun sebelumnya. Meski dalam ruang privat mereka menjadi sangat tertutup, tetapi diranah publik melalui social media mereka menjadi terbuka.
Dikotomi yang tumpang tindih terjadi. Internet mengubah hubungan guru dan murid, orang tua adan anak, bahkan hingga pemimpin negara dan warganya. Revolusi timur tengah yang kini sedang terjadi tanpa henti, salah satunya dimulai melalui pemicu pada fase komunikasi massal yang difasilitasi teknologi internet dan social media.
Mengerti, Pahami dan Bersahabat
Dalam paradoks anak muda kita terhubung dalam ketidakterhubungan. Mereka berkolaborasi dan menjalin relasi didunia maya namun sulit untuk berinteraksi secara fisik. Internet menyapu seluruh penjuru dunia, namun menyisakan hubungan yang terbuka bahkan diantara komunitas yang terdekat yakni lingkungan dimana kita berada.
Meski begitu, kondisi ini telah menjadi perilaku jaman. Sebelumnya, radio menggantikan koran. Kemudian digantikan dengan televisi yang mengalihkan penggunan radio. Dan kini internet dengan aplikasi jejaring social menggantikan televisi sebagai medium komunikasi. Lebih jauh lagi, internet menghadirkan ruang yang samar dan tidak terlihat dan setara.
Karakteristik net generation adalah membutuhkan kebebasan berekspresi. Membutuhkan kecepatan -speed dan memiliki banyak waktu untuk melakukan seleksi. Google adalah piranti powerfull dalam mencari informasi sebanyak mungkin dari yang dibutuhkan, untuk melakukan verifikasi dan validasi informasi. Kritis dan semakin terbuka, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari generasi masa kini.
Bertambah secara agregat, kelompok muda dalam net generation kali ini akan menjadi bagian yang dominan dimasa depan dan memberi influence. Oleh sebab itu, pemahaman yang mendalam tentang generasi ini, menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Interaksi dan komunikasi yang setara membuat mereka perlu merasa terlibat dengan segala hal.
Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan dirinya. Fase ini, membuat net generation akan menjadi senang bila dimintai pendapat dan ditanya untuk bercerita. Mereka menjadi bagian dari prosumer, istilah yang mengindikasikan konsumen sebagai co-creator bagi produsen dalam membentuk produk yang sesuai dengan kebutuhan dirinya sendiri.
Dibandingkan menggurui, maka kelompok net generation lebih suka untuk dipandang sebagai sehabat. Itulah realitas kita saat ini, internet mengubah segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H