Komunikasi publik menjadi penting dalam era kepemimpinan Jokowi, karena beban yang ditanggung atas kepercayaan masyarakat begitu besar bersandar dipundaknya. Pembangunan kekuatan dengan mengantungkan energi positif atas antusiasme publik itu sendiri, harus dibangun dengan sinergis atas program kerja dari kabinet kerja pemerintahan yang akan dilaksanakan.
Jangan sampai bila kemudian kemaritiman menjadi poros utama, maka berbagai kemajemukan atas kekuatan yang disebut sebagai “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi tidak mendapatkan perhatian kembali. Fokus atas satu hal harus bisa berjalan selaras dengan fokus pada hal lain, karena negara ini begitu banyak memiliki kekayaan yang belumlah terolah dengan optimal bagi kemakmuran rakyat.
Agar tidak tersekat dan menjadi terpisah, ide akan kekuatan kemaritiman harus dapat mendorong terjadinya penguatan disektor pertanian, pangan, serta kemampuan pengolahan berbagai sumber daya alam seperti kehutanan, pertambangan serta energi yang dimiliki secara tersebar oleh bangsa ini namun ironisnya kita masih membutuhkan pasokan import yang membuat kita belumlah merdeka 100%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H