Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kompetisi Bisnis dan Jalur Pembeda

30 Januari 2015   13:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada dunia bisnis yang semakin berkembang, sulit bagi pelaku usaha untuk dapat terus berada dipasar. Kompetisi dialam modern berlangsung begitu deras, mengakibatkan pendeknya product lifecycle. Hal ini harus menjadi sebuah kewaspadaan sekaligus kejelian dari pebisnis untuk mampu berada dalam durasi yang panjang guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.


Bahkan makna differensiasi sebagai pembeda product dari setara subtitusinya sekalipun sudah dengan mudah dimodifikasi oleh para pesaing, pendek kata perbedaan menjadi menipis karena para pihak terus memperbaharui diri dengan menggunakan benchmark para pemimpin pasar yang memiliki daya adaptasi lebih tinggi, meski tidak semua duplikasi berakhir sukses, namun proses meniru kelebihan produk pesaing meminimalkan biaya observasi pasar.

Produk inti sejatimya tidak berubah, yang terus bertambah adalah aksesoris dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, dan hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari produsen. Kita akan masuk pada level brand dalam packaging yang menjadi komitmen berbeda. Merek yang tidak hanya sekedar logo dan tagline tersebut, menjadi ikrar janji produsen pada konsumen.

Berdasarkan hasil eksperimentasi menggunakan mata tertutup, responden lebih sering bertindak jujur dalam melakukan pilihan produk yang didasarkan pada kualitas inti, namun ketika mata konsumen dibiarkan secara terbuka untuk melakukan pemilihan atas berbagai produk yang tersedia maka faktor pengaruh pengambilan keputusan dapat berubah ditambahkan dengan berbagai ornamen diluar product yang ditawarkan, termasuk diantaranya tampilan dan services sebagai bagian yang terintegrasi dalam sebuah produk itu sendiri.

Tidak berakhir disitu, produsen harus memahami perilaku konsumen. Menvermati tipe konsumen, masuk ke pasar sasaran, menuju segmentasi yang telah ditargetkan sebagai end user product. Hal ini menjadi penting, karena konsumen yang memiliki kemampuan mengkonversi kebutuhan dan keinginan menjadi bernilai transaksi yang disebut sebagai demand.

Titik kritis produsen bertambah, karena proses produksi yang efektif serta efisien menjadi sebuah keharusan dalam memastikan terjadinya pola produksi berlangsung dititik optimal guna memastikan profitabilitas yang maksimal. Dan kemampuan produsen untuk mengelola seluruh lini usaha yang saling terkait tersebutlah yang membedakan entitas dirinya dari pesaing.

Muara akhir yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan juga terletak pada pundak kepemimpinan yang memberi arah akan tujuan besar organisasi, termasuk memberikan inspirasi beserta motivasi positif guna membangun energi bagi keseluruhan anggota organisasi agar memiliki daya gerak yang selaras dengan tuntutan kompetisi, dimana QCD-quality, cost, delivery menjadi ukuran standar atas performa produk yang akan unggul di pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun