Mohon tunggu...
Yudhi Hendro
Yudhi Hendro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang suami dan ayah dari empat orang anak. Bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalimantan. Mengelola blog pribadi : yudhihendros@wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelajaran dari Seekor Tokek

2 Oktober 2014   15:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokek nggak punya sayap, badannya besar dan berat. Ngengat punya sayap, badannya lebih ringan dan bisa terbang. Teorinya adalah tokek akan susah untuk menangkap ngengat karena perbedaan fisik tersebut.

Pagi tadi, di balik lemari pakaian, seekor tokek mengendap-endap selagi saya asyik membaca novelnya mbak Hanum Rais dan mas Rangga Almahendra. Bulan Terbelah di Langit Amerika. Rupanya dia sedang mengincar ngengat yang sedang hinggap di dinding.

Pelan-pelan dia merayap dan menyergap sang ngengat. Namun gerakannya kalah cepat dengan sang ngengat. Ketika saya reflek menoleh ke kanan, tokek itu dengan sigap kembali bersembunyi di balik lemari. Rupanya dia tahu ada gerakan saya yang sedangmemperhatikan.

Namun tokek itu nggakmudah menyerah. Sang ngengat masih berputar-putar terbang di dekat lemari. Tokek pun merayap kembali keluar dari balik lemari. Mungkin pagi itu dia merasa lapar benar. Sekali gagal, dia coba ulangi lagi. Badannya merayap pelan mendekat sang ngengat, gerakannya siap-sedia. Kemudian diam sejenak dan menghimpun tenaga untuk beraksi.

Dan ketika ngengat itu masih terbang, haaapp… dengan sekali gerakan tokek itu berhasil menyambar sang ngengat. Terus kembali bersembunyi di balik lemari. Kali ini kecepatan terbang dan kemampuan mengelak sang ngengat kalah oleh sergapan badan sang tokek. Dan sang ngengat menerima takdirnya, menjadi santapan tokek di pagi hari.

Pagi ini saya diajari oleh seekor tokek untuk tidak mudah menyerah, mau berusaha mencoba dan harus sigap dalam bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun