Sejak tahun 2011 sampai sekarang, BATAN telah menyelenggarakan program beasiswa untuk lulusan SMA masuk perguruan tinggi. Tercatat hingga kini ada 136 mahasiswa. Beasiswa diberikan lewat proses seleksi akademik yang kompetitif. Saat ini sudah meluluskan 69 orang sarjana.
Kebanyakan dari penerima beasiswa BATAN menunjukan prestasi akademik yang memuaskan. Nilai rata-rata indeks prestasi sementara ini sebesar 3.52 untuk seluruh penerima beasiswa aktif. “Dengan nilai seperti ini, hampir di setiap periode wisuda perguruan tinggi selalu ada penerima beasiswa BATAN yang memperoleh predikat Cum Laude”, demikian hal itu disampaikan Adipurwa Muslich, S.Si. selaku koordinator Program Beasiswa BATAN pada acara Forum Diskusi Preservasi Iptek Nuklir di hotel Harper, Yogyakarta (24/09/2016)
Kepala Pusat Diseminasi dan Kemitraan BATAN, Ir. Ruslan yang membuka acara ini mengatakan, “Jumlah karyawan dan ahli-ahli nuklir yang bekerja di fasilitas nuklir makin hari makin berkurang. “Jika hal seperti ini tidak dijaga kompetensinya, keilmuannya, SDMnya, tentu saja ini akan hilang”, lanjut Ruslan.
“Sekarang ini, generasi muda yang mendalami masalah iptek nuklir masih sangat kurang, sementara pemanfaatan nuklir terus berkembang pesat. Untuk memotivasi dan menarik minat generasi muda, maka dibuatlah program beasiswa ini”, demikian cetus Ruslan.
Sementara itu Kepala Pusdiklat BATAN, Dr. Sudi Ariyanto di depan 62 mahasiswa penerima beasiswa mengatakan, “SDM nuklir diciptakan bukan hanya untuk BATAN saja tapi juga untuk SDM Indonesia secara keseluruhan”.
Penerima beasiswa BATAN berhak atas biaya hidup sebesar 1,4 juta per bulan. Biaya buku per semester Rp. 925.000,-. Untuk tugas akhir (TA) diberikan biaya sebesar 1 juta rupiah. Selain itu masih ditambah biaya pendidikan per SKS pada tiap semester. Besarnya biaya SKS pada masing-masing perguruan tinggi berbeda-beda.
Kegiatan Forum Diskusi Preservasi Iptek Nuklir selain untuk memantau peserta beasiswa, juga sebagai motivasi untuk terus meningkatkan prestasi belajar. Nantinya setelah lulus, diharapkan siap menjadi SDM sains nuklir masa depan yang berkompeten dan menjadi pelopor edukasi nuklir di lingkungan masing-masing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI