Real Madrid membuktikan dominasinya sebagai klub terkuat di Spanyol dengan mengalahkan rival abadinya, Barcelona, dalam final Piala Super Spanyol dengan skor 4-1. Vinicius Junior menjadi bintang kemenangan dengan mencetak hat-trick yang unik, diiringi oleh selebrasi provocatifnya yang menuju ke arah bangku cadangan Barcelona.
Komitmen jangka panjang dari pelatih, Carlo Ancelotti, menjadi kunci kesuksesan ini setelah ia memperpanjang kontraknya dengan Real Madrid. Ancelotti memberikan alasan-alasan kuat mengapa ia memilih bertahan di Santiago Bernabeu, termasuk atmosfer dukungan dari para penggemar dan hubungan baik dengan manajemen klub.
Fokus kemudian beralih ke pertandingan semifinal Piala Super Spanyol melawan Atletico Madrid, yang dianggap sebagai pertandingan penting oleh Ancelotti. Meskipun menghadapi tantangan sulit, Los Blancos berhasil menang dramatis 5-3 setelah perpanjangan waktu. Gol-gol penting dari Joselu dan Brahim Diaz memastikan kemenangan bagi Madrid.
Dalam pertandingan final, Real Madrid tampil dominan meskipun kalah dalam statistik penguasaan bola. Vinicius Junior menggema dengan mencetak tiga gol, sedangkan Tony Cross mendapat sorotan setelah diejek oleh penonton. Selebrasi unik Vinicius yang mengolok-olok bench Barcelona menambah gairah kemenangan.
Ancelotti menyambut gembira trofi Piala Super Spanyol, mengakui peran penting pemainnya dan menyebut mereka memiliki mental juara. Vinicius Junior, dengan hattrick-nya, membuktikan kemampuannya dan membuat rekor baru sebagai pemain tercepat Real Madrid yang mencetak hattrick dalam El Clasico.
Ancelotti juga memuji performa pemain seperti Jut Bell Ingham, Rodrigo Goes, dan Dani Carvajal yang mengacaukan pertahanan Barcelona. Kemenangan ini menandai rekor kemenangan ke-19 Ancelotti dalam laga final sepanjang karirnya. Pertanyaan terakhir dalam artikel menantang pembaca untuk berbagi pendapat tentang kemungkinan Real Madrid meraih semua trofi yang tersisa di musim ini.
