Mohon tunggu...
Yudha Yanesa
Yudha Yanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tak Tik Carlo Ancelotti Formasi 442 Diamond Waktu di AC Milan Akan Diterapkan di Real Madrid pada Musim Ini

10 Januari 2024   07:06 Diperbarui: 10 Januari 2024   07:30 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Carlo Ancelotti masih melatih AC Milan /Sc.getty

Carlo Ancelotti telah sukses membangun tim super ketika melatih AC Milan selama 7 musim, membawa pakem 442 Diamond bersama Rossoneri. Strategi ini menghasilkan dua trofi Liga Champions dan melahirkan pemain jenius seperti Andrea Pirlo dan Ricardo Kaka. Ancelotti kini berani menghadapi arus dengan membawa kembali formasi ini ke Real Madrid pada musim ini, dengan harapan mendulang kesuksesan yang sama.

Ancelotti mengalami keberhasilan besar bersama AC Milan setelah mengambil alih dalam situasi sulit. Pada era awal 2000-an, Alberto Zaccheroni mundur setelah Rossoneri terlempar dari empat besar. Ancelotti, yang dianggap lebih kompeten, dipilih sebagai pelatih baru. Dalam dua musim sebelumnya, AC Milan selalu konsisten di papan atas, dan Ancelotti diharapkan untuk memulihkan performa klub.

Segera setelah kedatangannya, AC Milan meraih peringkat empat klasemen akhir, mengungguli pencapaian tahun sebelumnya yang hanya peringkat keenam. Ancelotti memiliki ambisi untuk meraih gelar di musim berikutnya. Pada musim panas 2022, Ancelotti secara tegas meminta pemain incarannya, Alessandro Nesta, dengan keyakinan bahwa Nesta akan membawa Liga Champions pulang.

Musim 2002-2003 menjadi momen kejayaan bagi Ancelotti dan Rossoneri. Trofi Kopa Italia dan Liga Champions berhasil direbut, dan pemain seperti Andrea Pirlo menjadi kunci dalam sukses tersebut. Ancelotti membawa inovasi dengan memposisikan Pirlo sebagai regista, mengatur ritme permainan dan memberikan kontribusi signifikan.

Ancelotti menciptakan formasi 442 Diamond yang sukses, dengan pemain-pemain kunci seperti Gennaro Gattuso dan Clarence Seedorf yang menjalankan peran vital. Gattuso bertindak sebagai gelandang bertahan murni dengan tackel keras, sementara Seedorf menjadi kunci dalam transisi menyerang. Keberhasilan juga didukung oleh pemain seperti Rui Costa, yang mengisi posisi gelandang serang.

Ricardo Kaka, dengan peran kreatifnya, menjadi penghubung antara Lini Tengah dan Lini Depan. Dua striker, Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi, memanfaatkan kreativitas Kaka, menciptakan sejumlah gol untuk AC Milan.

Ancelotti berhasil mereplikasi kesuksesan ini di Real Madrid pada musim ini. Meskipun awalnya kesulitan beradaptasi, formasi 442 Diamond membawa Madrid tampil impresif di La Liga, memuncaki klasemen dengan 48 poin dari 19 laga. Pemain seperti Jude Bellingham di posisi gelandang nomor 10, dan keberhasilan sistem ini juga memaksimalkan talenta besar.

Dengan kembalinya sistem 442 Diamond, Ancelotti berharap dapat mengulangi kesuksesan besar seperti yang dia alami bersama AC Milan. Pertanyaannya sekarang, apakah Ancelotti mampu membawa Real Madrid ke puncak seperti yang dia lakukan dengan Rossoneri? jangan lupa berikan komentar di  kolom komentarr

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun