Mohon tunggu...
Yudha Yanesa
Yudha Yanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pensiunya Eden Hazard, Kisah di Balik Keputusannya Berhenti Bermain dan Pensiun Dini

5 Januari 2024   20:34 Diperbarui: 5 Januari 2024   20:41 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Empat tahun yang lalu, Eden Hazard memukau penonton dengan performa terbaiknya, menampilkan kecepatan dan kelincahan luar biasa. Namun, setelah bergabung dengan Real Madrid, karirnya mengalami kehancuran. Pada usia baru 32 tahun, mantan kapten Timnas Belgia itu memutuskan untuk pensiun, mengakhiri cerita karirnya di dunia sepak bola.

Di balik keputusan kontroversial ini, terdapat drama dan intrik yang mengantar Hazard menuju titik peristirahatan. Saat bergabung dengan Real Madrid, Hazard sering duduk di ruang perawatan akibat cedera, yang menjadi momok dalam perjalanan kariernya.Cedera pertamanya terjadi saat melawan PSG dalam Liga Champions 2019-2020. Tackel keras dari rekan setimnya di Timnas Belgia, Thomas Munir, membuatnya mengalami kerusakan pada tulang fibula. Munir merespon dengan santai, menganggap itu sebagai bagian dari sepak bola, sementara Hazard harus menghadapi serangkaian cedera yang merugikannya.

real madrid
real madrid

Data menunjukkan bahwa Hazard telah mengalami 18 kali cedera selama bermain di Spanyol, hampir tiga kali lipat dari jumlah gol yang ia cetak bersama Real Madrid. Keahliannya dalam mengelola bola membuatnya menjadi target empuk lawan, dan tak heran ia menjadi pemain yang paling sering dilanggar kedua dalam sejarah sepak bola setelah Diego Maradona.

Bukan hanya cedera, Hazard juga dihadapkan pada kritik dari Jose Mourinho saat keduanya bekerja sama di Chelsea. Mourinho menilai bahwa Hazard harus dilindungi oleh wasit, mengingat seringnya ia menjadi sasaran tackel keras. Namun, pernyataan Mourinho tersebut tampaknya menjadi kenyataan, dan cederanya terus bertambah.

chelsea 
chelsea 

Selain dari sisi fisik, gaya hidup Hazard juga menjadi sorotan. Kebiasaannya mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman beralkohol, bersama dengan ketidakseriusannya dalam latihan, membuatnya menjadi target kritik. Mourinho bahkan pernah mengatakan bahwa Hazard bisa tampil lebih baik jika berlatih dengan maksimal.

Pada usia 30 tahun, performa Hazard sudah menurun drastis. Kebiasaannya dalam gaya hidup yang kurang sehat, termasuk minuman keras, telah berlangsung sejak ia bermain di Lille. Cerita menarik muncul saat ia mencetak hat-trick dalam keadaan mabuk saat masih berseragam Lille.

Puncaknya, Hazard mencapai kesepakatan dengan Real Madrid untuk berpisah di akhir musim 2022-2023. Meskipun banyak tawaran datang dari MLS hingga Arab Saudi, Hazard menolak semuanya. Keputusannya untuk pensiun di usia 32 tahun, ketika seharusnya masih dalam masa keemasan, mengejutkan banyak pihak.

Hazard sempat berpikir untuk pensiun sejak empat bulan sebelumnya, namun sang agen, yang juga ayahnya, mencoba membujuknya untuk kembali bermain. Akan tetapi, sang pemain sudah bulat untuk mengakhiri karirnya. Pengumuman resminya tertunda karena ulah sang agen, yang berusaha memperpanjang waktu agar Hazard kembali bermain untuk satu atau dua musim lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun