Pernah, ku patahkan asa…
Tak hiraukan takdir genggam erat lenganku, padat…
Walau ku terjungkal setelah terpecundangi lebih dahulu…
Pernah, ku didihkan lautan cita…
Yang mungkin hanya tenang sebelum ku disana…
Walau apiku hanya sebatas lengan, bukan jalan tanpa batas yang pernah terucap…
Pernah, ku basahi apimu…
Tawaku mungin dapat terlihat, kemarin…
Walau tetesku mengering setelahnya, kau sang juara…
Pernah, ku sang jawara…
Langkah ku sangat besar saat itu, melebihi harap kalian terhadapku…
Walau harus terperosok, saat telinga tak sanggup mendengar selain tawaku…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H