Jika Melihat Maka Kamu akan MatiÂ
Film ini bertumpu pada penggambaran pengalaman indrawi pengelihatan yang tersegel dan tidak bisa digunakan, menyebabkan antagonis atau villain dari film ini menjadi sesuatu yang tidak jelas dan bias.Â
Hal ini yang menyebabkan film ini dapat membangun atmosfir yang sangat mencekam karena kita penonton dan para tokoh yang ada didalamnya tidak tahu apa yang mereka hadapi.
Pengalaman indrawi yang dihadirkan di film ini sangat mempengaruhi penonton dalam menikmati filmnya. Saya sendiri saat pertama menontonnya merasa sangat frustasi dan desperate karena alur dan atmosfir mendukung hal itu.Â
Membayangkan kalau salah satu indra kita tersegel dan tidak bisa dipakai adalah salah satu alasan mengapa film ini bisa menghadirkan atmosfir yang kuat bagi penonton.
Konflik dari luar dan dalam batin sekaligusÂ
Dalam hal ini saya akan lebih spesifik merujuk pada karakter utama yakni Malorie Hayers (Sandra Bullock) sebagai protagonist utama. Diawal film kita langsung disuguhkan dengan dialog yang bisa dibilang cukup membentuk karakter seorang Malorie yang keras dan juga care disaat yang bersamaan.Â
Diawal kita tidak tahu kenapa Malorie bisa mendapatkan sifat tersebut namun semuanya menjadi jelas seiring dengan jalannya film, karena film ini mengusung komposisi 50% flashback dan 50% real time event yang mana kita bisa tahu kenapa Malorie mendapatkan sifat tersebut.