Pada jaman / era digital ini sangat mustahil untuk menghindarkan lingkungan dari lingkungan digital, dalam arti segala sesuatu yang ada di sekitar kita utamanya negara indonesia dan khususnya pada daerah daerah yang dikategorikan sebagai daerah maju seperti kota kota besar di negara ini akan terlihat pemandangan pemandangan yang mencerminkan tentang kebiasaan kebiasaan digital yang turut beperan di masyakat mulai penggunaan media digital sebagai sarana informasi dan pemberitaan sampai dengan penggunaan media digital sebagai sarana untuk interaksi sosial seperti pada medsos / media sosial seperti facebook twitter dan lain sebagainnya sehingga untuk memenuhi kebutuhan itu semua diperlukan adanya penunjang seperti infrasktrutur yang memadai penggunaan media digital dalam kehidupan kita sehari hari.
Secara tidak langsung kegiatan interaksi secara digital dapat menimbulkan dampak pada bidang ekonomi sosial dan budaya, dimana perilaku para pelaku baik konsumen maupun produsen akan menimbulkan sebuah sebab dan akibat baru dalam kehidupan, sebagai contoh adalah seseorang yang sedang berinteraksi secara sosial memposting foto di media sosial anggap saja namanya instakilo dimana dia akan berinteraksi secara online melalui dunia maya sehingga dia akan membentuk sebuah komunitas baru di dunia maya, selain itu dalam kegiatan berposting foto di dunia maya seseorang tersebut tentunya akan membutuhkan paket data untuk berinteraksi sosial di dunia maya maka ketiga aspek mulai ekonomi, sosial akan mebentuk perilaku baru dan jika dilakukan oleh segolongan orang secara intensid maka akan menjadi sebuah budaya baru yakni budaya narsisme pada dunia digital
Secara tidak langsung, tanpa disadari media / teknologi yang ada dapat bersifat sebagai katalisator atau mungkin sebagai pemicu sebuah generasi atau kepribadian baru yang bersifat revolusioner yang justru akan berdampak negatif kepada kita jika kita tidak berhati hati dalam memanfaatkan teknologi teknologi digital yang bermunculan dewasa ini, ibarat pedang bermata dua, adanya teknologi dapat meningkatkan produktivitas untuk lebih baik atau bahkan sebagai bumerang sehingga akan berdampak negatif untuk  diri kita sendiri maupun lingkungan disekitar kita, terlebih lagi jika diproyeksiyak kepada sebuah masyarakat, teknologi terlebih di bidang digital akan bersifat sebagai pembentuk kepribadian baik di masa kini maupun masa depan
Kita jual smartphone kita, hilangkan koran dari rumah kita sehingga informasi yang kita terima dan kita produksi bersifat otentik, tapi kegiatan seperti ini hampir seperti bunuh diri di era golobalisasi yang mau tidak mau kita hanyut di dalamnya, sehinga bagaimapun caranya kita harus selalu berada pada pada garis tengah sehingga tidak gampang terseret arus informasi yang begitu derasnya menimpa, ibarat kita bergantung pada sebatang pohon ditengah banjir bandang lautan informasi, dan setengah mati untuk bertahan hidup diantara banjir banjir tersebut.
Salah satu kabar baik dari penggunaan teknologi digital yang dapat kita manfaatkan yakni teknologi digital tersebut dapat kita gunakan untuk meningkatkan atau menunjang produktifitas kita, salah satunya sebagai media dalam melakukan promosi atau yang biasa disebut dengan digital marketing, sehingga kita dapat bertransaksi seperti tidak ada batas, ibarat sebuah transaksi maka pembatasnya hanyalah kemampuan para ekpedisi jasa pengantar paket yang dapat mengakomodir barang dagangan kita bahkan sampai ke luar negeri, salah satunya berkat adanya teknologi dalam kehidupan manusia yang bisa membantu kehidupan manusia itu sendiri.
Dibalik perihal positif dan negatif yang telah kita bahas diatas, salah satu posisi yang dapat kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan sehari hari megenai teknologi digital ini adalah kewaspadaan dan kebijaksanaan dalam bersosial media, istilahnya think berfore posting, karena di negara ini juga tedapat aturan mengenai transaksi elektronik alias UU ITE yang mungkin bisa menyelamatkan atau bahkan dapat menjerumuskan seseorang sehingga orang yang bersangkutan mendapatkan akibat tercorengnya nama baik dalam database kepolisian yang bisa berakibat fatal dala kehidupan terutama dalam bidang pekerjaan sehari hari.
Maka, salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam interaksi digital yakni melakukan  empowering alias penguatan manusianya yang dimanifestasikan dalam sebuah pelatihan pelatihan yang memanfatkan media digital sebagai alat untuk memperkuat dan memperkokoh dalam kegiatan sehari harinya, bagaimana dia berkegiatan sosial, berkegiatan ekonomi atau bahkan berkegiatan kebudayaan dengan menyelaraskan diri melalui interaksi digital dengan tujuan semakin memerkuat bagi diri kita serta masyarakat di sekitar kita.
Akhirnya saya pribadi sebagai generasi yang ditakdirkan untuk mendiami negara ini, tumbuh sebagai bangsa yang membangung negara indonesia ini, akan semakin bangga dan dengan bangsa ini terlebih negara ini, dan saya sangat yakin bangsa kita ini merupakan bangsa yang besar terlebih dengan adanya dukungan teknologi informasi yang dapat mennunjang segala aktifitas kegiatan perekonomian, sosial, budaya bahkan kegiatan keilmuan dengan tujuan untuk mengembalikan  harga diri dan martabat bangsa sebagaimana mestinya seperti konsep para founding father negara kita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H