Mohon tunggu...
Yudha Nugraha
Yudha Nugraha Mohon Tunggu... -

Hidup cuma sekali, manfaatkan waktu untuk melakukan hal2 terbaik disaat2 terakhir anda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah Bangunan Ruang Kelas Mewah di Indonesia yang Menghabiskan Anggaran Triliunan Rupiah untuk Rehabilitasi Bangunan Kelas SD.

26 Maret 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13327399271890371575
13327399271890371575
1332740103124972557
1332740103124972557
133274027429591356
133274027429591356
Mantap ya gan, sangat efisien. Pemerintah sekarang memang efisien dalam hal penganggaran. Puluhan Milyar rupiah transfer ke daerah sejak tahun 2008 melalui DAK Pendidikan hasilnya seperti ini. Belum lagi prasarana penunjang pendidikan lainnya, seperti buku perpustakaan, multimedia, alat peraga, tp pada kemana nyasarnya ya ? Ada lagi Dana BOS, yang katanya tahun 2012 ini alokasi anggarannya naik.

Dari anggaran fungsi pendidikan tahun 2012, dana BOS akan ditingkatkan menjadi Rp 23,6 triliun dari sebelumnya Rp 16,8 triliun sehingga dipastikan meningkat sebanyak Rp 6,8 triliun. Satuan biaya untuk tiap siswa jenjang SD yakni Rp 580.000 pertahun, sedangkan untuk tiap siswa SMP menerima Rp 710.000 pertahun. Saat ini, jumlah siswa SD tercatat berjumlah 28 juta siswa dan 10,3 juta siswa SMP.

Peningkatan itu, kata Mendiknas tidak lantas menghilangkan kewajiban pemerintah daerah untuk mengalokasikan 20 persen anggaran daerah untuk BOS Daerah (BOSDA). Daerah menurutnya masih diharuskan memberikan BOSDA. “Sehingga biaya operasional dan pendampingan daerah memperkuat basis peningkatan kualitasnya.

Anehnya realitas dilapangan masih banyak sekolah yang meminta siswa untuk membeli buku atau LKS, memungut uang pendaftaran, membayar seragam dll, lantas kemana uang hak siswa yang diberikan pemerintah per siswa setiap tahunnya ?????

Bagi siapapun yang kebetulan turut mengelola dana DAK, BOS dan merasa telah melakukan penyimpangan saya tahu Anda pasti khilaf, mungkin saja itu tidak anda niatkan tapi karena tergiur uang puluhan juta atau didesak oleh kebutuhan ekonomi sehingga anda melakukannya dengan terpaksa.

Bagi yang merasa melakukannya dan bersikap "Emang Gue Pikirin yang penting ane kaya" YA MUDAH-MUDAHAN SAJA ANDA SELAMAT SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI. KUNFAYAKUUUN !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun