Tapi sayangnya, kuah rawonnya tak se-keling di Probolinggo. Itu lantaran komposisi keluwak pada rawon dikurangi. Namun, semburat hitam masih nampak di antara kuahnya yang mayoritas merah.
Kendati tak keling betul, namun gurihnya kuah rawon masih kental terasa. Tetap menggoda selera. Pasalnya, kuah rawon yang diracik koki Rumah Makan Nguling di Jakarta Selatan sarat kaldu. Tak sembarang kaldu.
Pemilik Nguling di Jakarta menambahkan dengkul sapi, selain daging, guna mendapatkan kaldu yang istimewa. Otomatis, sari-sari sumsum di dalam dengkul sapi bakal memperkuat cita rasa kuah rawon. Belum lagi sari-sari daging sekalian lemak dan serat otot yang sedikit masih lekat di dengkul sapi, rasa kaldu dijamin akan bertambah kuat.
Ketika menyantap rawon ini, rasa guruh sudah pasti. Sensasi rasa segar akan segera menonjok jika Anda tambahkan air perasan jeruk nipis. Rasa krenyes bakal Anda peroleh jika mau menambahkan kecambah mentah.
Kecambah mentah adalah salah satu ciri khas pelengkap menyantap rawon.
Tekstur daging, sedikit lemak dan uratnya terasa empuk betul. Tak ada bau amis. Yang tinggal hanya kelezatan. Silakan menikmati..
Referensi: Kontan.Co.Id
Lihat Resep-resep Kuliner Yuk! Emm... Yammi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H