Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Google Akan Menutup Reader …

19 Maret 2013   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:30 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui aplikasi ini juga, Google Reader bisa disinkronisasi melalui API ke perangkat bergerak seperti Android, iPhone, BlackBerry, dan ponsel cerdas lainnya. Meskipun tampilannya tidak sama dengan tampilan Google Reader di situs web, tetapi aplikasi ini membantu pengguna Google Reader tetap terkoneksi dengan berita yang telah mereka susun di Google Reader.

Aplikasi third-party sendiri menuai banyak keuntungan dari keberadaan Google Reader yang disediakan secara cuma-cuma ini. Salah satunya adalah keberadaan server. Mereka tidak perlu memiliki server karena semua informasi yang dibutuhkan pengguna diambil dari Google Reader. “Memelihara server (untuk kebutuhan Pembaca RSS) tidaklah murah,” tulis Mashable. Dan tampaknya inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh pihak aplikasi third-party selepas hilangnya Google Reader kelak. Meskipun begitu, saya pribadi belum menemukan keterangan dari pihak aplikasi third-party ini terkait rencanan penutupan Google Reader.

Saya sendiri merupakan pengguna Google Reader sejak sekitar 2009 silam. Sama seperti yang dipaparkan di atas, saya menggunakan Google Reader untuk berlangganan pembaruan terbaru dari berbagai situs berita dan blog yang saya butuhkan dan saya suka.

Bila melihat tampilannya secara sekilas, Google Reader tampak sama secara layout dengan aplikasi Pembaca RSS lainnya. Perbedaannya, terletak pada fitur yang ditawarkan.

Aplikasi Pembaca RSS sendiri ada 2 jenis. Pertama yang dipasang di server. Untuk membacanya, pengguna tinggal masuk ke situs yang dimaksud. Sedangkan jenis kedua yang dipasang di perangkat komputer,notebook, atau gadget kita. Ini pun terdiri dari 2 jenis pula. Jenis pertama yang melakukan sinkronisasi konten dengan Pembaca RSS di server, sedangkan jenis kedua yang menarik konten dari berbagai situs yang alamatnya sudah dimasukkan sebelumnya.

Google Reader sendiri termasuk pada jenis pertama, yaitu aplikasi Pembaca RSS yang terpasang di server. Tawaran yang menjadikannya menarik adalah layanan ini gratis tanpa dipungut biaya apa pun. Hal ini cukup berbeda dengan aplikasi serupa yang ditawarkan pihak lain. Selain harus memasang aplikasi Pembaca RSS diserver secara mandiri, sebagian penggunanya juga harus membayar sejumlah uang.

Kelebihan lainnya, tersedia banyak aplikasi third-party yang memungkinkan Google Reader diakses melalui berbagai perangkat lainnya secara offline, seperti pada komputer, laptop, dan ponsel cerdas. Tentu saja ini memudahkan pengguna untuk selalu terkoneksi dengan konten-konten terbaru dari situs yang disukainya.

Aplikasi Pembaca RSS yang terpasang di perangkat pengguna oleh sebagian orang juga dinilai tidak efektif. Karena untuk memperbaharui konten terbaru, pengguna harus mengatur aplikasi tersebut untuk menyedot dalam jangka waktu tertentu. Semakin sering waktu pembaharuan kontennya, semakin perangkat kita terbebani dengan aplikasi tersebut. Belum lagi koneksi internet harus selalu tersedia setiap saat. Sehingga aplikasi ini juga berpotensi membebani koneksi internet.

Hal ini berbeda dengan Google Reader. Ketika seorang pengelola situs web mempublikasikan konten terbarunya, maka Google Reader akan langsung memunculkan notifikasi kepada penggunannya.Bahkan, bisa langsung tersedia di perangkat pengguna. Salah satu keuntungannya, kinerja perangkat dan koneksi internet pengguna lebih ringan. Fitur inilah yang tidak dimiliki oleh aplikasi Pembaca RSS yang mensyaratkan instalasi di perangkat pengguna.

Saya sendiri sangat menyayangkan hal ini. Meskipun Google menyediakan layanan untuk mengeskpor pengaturan akun pengguna, tetap saja dunia akan berbeda tanpa Google Reader. Satu hal yang pasti, saya pribadi menginginkan layanan ini tetap ada. Semoga Google bersedia untuk merubah pikirannya dan membuat Google Reader tetap hidup. Bila tidak, mungkin saya akan merindukannya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun