Mohon tunggu...
Yudha Priyono
Yudha Priyono Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Menengah Kejuruan

Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 1 Warungasem Batang Jawa Tengah, menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar, Merdeka dari Covid-19

5 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 5 Oktober 2020   16:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, keterbatasan pendidikan jarak jauh jangan membuat kualitas pendidikan menjadi menurun. Taruhanya adalah masa depan bangsa. Generasi muda yang dididik sekarang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Jika kualitasnya menurun, akan berpengaruh dengan cara mereka mengurus bangsa ini ke depan. Ibarat mempunyai rumah di pinggir sungai yang selalu banjir. 

Akan lebih baik mengajari keluarga kita untuk dapat berenang dan selalu waspada, daripada selalu menyalahkan banjirnya tanpa berbuat apapun. Begitu juga dalam menghadapi pandemi Covid 19. Jangan selalu menyalahkan virus tersebut karena virus itu memang ada tetapi bagaimana kita beradapatsi denganya. Lebih baik "berdamai", meminjam istilah populer saat ini. Tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan seraya mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah adalah hal yang penting dilakukan.

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diperingati pada 17 Agustus 2020 lalu menjadi momen tersendiri untuk meraih kemerdekaan belajar dan bahagia. Dulu kita melawan penjajahan kolonial untuk meraih kemerdekaan, sekarang kita juga harus bebas dari Covid 19 dan bahagia. 

Walaupun bukan hal yang ringan karena covid 19 adalah musuh yang tidak kelihatan, tetapi bukan sesuatu hal yang tidak bisa dilawan. Dan lawan terbesar Covid 19 adalah kebahagiaan, jiwa yang merdeka. Kebahagiaan akan meningkatkan imunitas tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit. Segala aktivitas dilakukan dengan bahagia termasuk mengikuti aturan kesehatan juga harus dialkukan dengan bahagia atau merdeka. Belajar yang bahagia adalah belajar yang merdeka. Merdeka dari rasa ketakutan, was was ataupun kuatir.

Menciptakan kebahagiaan tersebut tidak semua orang dapat dengan mudah melakukanya. Bagi orang tua yang sudah banyak makan asam garam kehidupan mungkin mudah, tetapi tidak demikian dengan anak anak muda terutama usia sekolah. Siswa harus dibimbing untuk berani melawan Covid 19 tetapi tidak menganggap remeh virus tersebut. 

Salah satu penanaman rasa bahagia tersebut adalah melalui pendidikan agama. Rasa berserah diri kepada Tuhan adalah cara ampuh dalam mendapatkan kebahagiaan dalam berbagai bidang kehidupan. Berserah diri dengan tetap berusaha dengan merdeka mematuhi aturan aturan kesehatan yang telah ditetapkan. Sekolah, masyarakat dan keluarga sangat berperan penting dalam penciptaan kondisi tersebut. Sinergitas ketiga komponen tersebut menjadi sangat penting dalam menciptakan kebahagiaan di kalangan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun