Mohon tunggu...
Yudha Wijaya Lubis
Yudha Wijaya Lubis Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Amor Fath Fatum Brutum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Riset Mahasiswa FKIP UNIM di Dusun Simorukun: Pascabanjir, Fokus pada Dampak Lingkungan dan Upaya Penanggulangan

31 Januari 2024   09:48 Diperbarui: 31 Januari 2024   09:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dokumen Mahasiswa

Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Majapahit (FKIP UNIM) melakukan kunjungan ke Dusun Simorukun setelah wilayah tersebut terkena dampak banjir pada Sabtu, 9 Desember 2023. Dalam kunjungan tersebut, dua mahasiswa, yaitu Ahmad Saiful Bahri dan Novaria Saputri, mendapatkan informasi dari seorang warga yang terdampak oleh bencana tersebut.


Banjir yang tidak terduga menyebabkan kerusakan material yang meluas hingga ke area persawahan. Hujan deras selama tiga jam di Dusun Simorukun, Desa Simongagrok, membuat air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga setempat. Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan, diperparah dengan genangan air yang terhalang oleh tumpukan sampah.
Ketika berkomunikasi dengan salah satu warga yang memberikan keterangan, mahasiswa menyampaikan rasa simpati mereka terhadap musibah banjir yang melanda daerah tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan saran untuk langkah-langkah penanggulangan banjir guna mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

"Kondisi jalan juga terdampak oleh air hujan yang meluap di kawasan tersebut, mengakibatkan pengikisan. Masalah ini semakin diperparah oleh kendaraan roda empat yang sering melintasi jalur tersebut dengan beban berlebihan, memperburuk situasi," ujar Saiful, mahasiswa FKIP UNIM.

Sumber Dokumen Mahasiswa
Sumber Dokumen Mahasiswa
Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu hal yang sangat dikhawatirkan. Kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai tidak hanya berpotensi menimbulkan wabah penyakit, tetapi juga secara tidak langsung dapat menyebabkan banjir akibat pola hidup yang tidak sehat.
Pada musim hujan seperti ini, kewaspadaan terhadap bencana alam yang dapat terjadi kapan saja sangat penting. Kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan juga memiliki potensi untuk mengurangi risiko banjir.

"Bahkan, area persawahan yang terendam banjir juga mengalami dampak dan risiko gagal panen. Saat ini, kerugian yang dialami oleh pemilik lahan belum dapat diprediksi," kata Saiful.

Melihat luasnya area persawahan, kerugian yang dialami diperkirakan cukup signifikan. Tanah agraris yang seharusnya cocok untuk pertanian dapat terdampak dan mengalami gagal panen di musim hujan seperti ini.

Menurut Bapak Poso, narasumber yang menjelaskan kejadian ini, setelah banjir, warga segera membersihkan genangan air dan lumpur yang terbawa arus. Namun, masih terlihat tumpukan sampah di sepanjang hilir sungai.


Sumber Dokumen Mahasiswa
Sumber Dokumen Mahasiswa
Upaya untuk menanggulangi banjir di pemukiman padat penduduk melibatkan perbaikan saluran air dan peningkatan sistem drainase. Namun, solusi ini memerlukan kesadaran pribadi. Tanpa kepedulian terhadap lingkungan, sulit untuk mengambil tindakan secara efektif. Kecintaan terhadap alam harus menjadi sikap yang ditanamkan pada setiap individu.
Guyuran air hujan dari dataran tinggi ke dataran rendah meningkatkan kewaspadaan warga di Dusun Simorukun, Desa Simongagrok. Oleh karena itu, kawasan ini rentan terhadap banjir.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi jalan yang retak juga menjadi perhatian. Kerusakan yang seringkali disebabkan oleh banjir dapat semakin parah dan meluas. Ini merupakan ancaman serius bagi warga sekitar, sehingga diperlukan tanggap darurat dari pihak berwenang untuk mengawasi kendaraan roda empat yang sering kali melanggar aturan. Aturan perlu ditegakkan agar muatan berlebih tidak diizinkan, demi keamanan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun