Kota Jakarta Pusat (13/07) Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Diponegoro tahun ini dilakukan pada wilayah domisili masing-masing. Hal ini didasarkan oleh masa pandemi Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 yang belum juga usai.
Demi terputusnya rantai penyebaran COVID-19, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan program secara mandiri dan mengikuti Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diatur pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020.
Berangkat dari tema KKN "Pemberdayaan Masyarakat Ditengah Pandemi Covid-19 berbasis pembangunan berkelanjutan (SDGs)", mahasiswa Undip diharapkan dapat merancang dan melaksanakan program yang dapat berguna untuk memberdayakan masyarakat lingkungan sekitar saat masa pandemi COVID-19 dan ikut serta dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Yudha Hasya Ardana, mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Diponegoro angkatan 2017, melakukan KKN pada kediamannya yaitu RT 05/07, Rawasari, Cempaka Putih, DKI Jakarta. Ia memulai kegiatannya pada minggu pertama KKN (05/07) dengan berdiskusi dengan Ketua RT setempat, Bapak Budi Cahyadi, ia menjelaskan bahwa kesadaran mencuci tangan masih menjadi masalah pada lingkungan RT 05. Hal ini diakibatkan kebiasaan masyarakat yang kerap kali menganggap remeh mencuci tangan.
Masalah ini juga timbul akibat kurangnya sarana cuci tangan umum yang ada pada kawasan tersebut seperti westafel yang diletakan di luar rumah ataupun hand sanitizer. Dari survey yang Yudha lakukan didapatkan hasil hanya 9 rumah yang memiliki sarana westafel di luar rumah, sedangkan 21 rumah belum memilikinya.
Yudha juga melakukan survey mengenai pengetahuan warga mengenai cara mencuci tangan yang benar namun didapatkan hasil bahwa 5 dari 6 orang warga RT 05 yang tidak mengetahui cara mencuci tangan yang benar. Ketua RT 05 juga menambahkan "Untuk kegiatan cuci tangan kita tidak selalu memantau".
Berangkat dari permasalahan tersebut, Yudha berinisiatif untuk membuat program yaitu "Pembuatan Westafel Outdoor Kreatif dengan Poster Metode Cuci Tangan yang Benar". Program ini mulai dijalankan pada minggu keempat (26/07) dengan membagikan sebanyak 21 westafel outdoor kepada seluruh warga yang belum memiliki didepan rumahnya.
Pembagian westafel outdoor ini dibarengi dengan pembagian poster cara cuci tangan yang benar sesuai dengan anjuran Kemenkes. Pembagian westafel outdoor dan poster ini dilakukan secara door to door ke rumah masing-masing warga. Disela-sela melakukan pembagian westafel outdoor dan poster, Yudha juga melakukan edukasi cuci tangan dengan melakukan demonstrasi langsung kepada warga khususnya anak-anak. Yudha berharap program ini dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 serta memajukan kesehatan di kawasan RT 05/07 Rawasari.
Permasalahan lain yang Yudha angkat ialah hipertensi. Dalam diskusi dan koordinasi yang Yudha dengan Sekertaris Posbindu Kemuning Sehat RW 007 kelurahan Rawasari, Indah Purwanti, didapatkan bahwa sebanyak 4 warga menderita hipertensi dan 10 warga berstatus prehipertensi dari 20 warga yang terdata. Ibu indah mengatakan "Di posbindu kita melakukan screening PTM (Penyakit Tidak Menular) tetapi memastikan seperti kolesterol, hipertensi, diabetes dan asam urat. Setelah dimulai pada Februari 2019 banyak warga dilingkungan RW 007 yang memeriksakan diri dengan hasil banyak yang mengalami hipertensi dan kolesterol". Ibu Indah menambahkan bahwa hal ini dapat terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan dan kurang olahraga.
Kebanyakan warga RT 05/07 masih belum mengetahui dengan baik cara pengendalian hipertensi. Namun, posbindu RW 007 telah memberikan sarana untuk pemeriksaan diri terhadap hipertensi, ibu Indah juga menambahkan "Alhamdulillah dengan adanya posbindu ini banyak warga yang sangat peduli dengan kesehatan sehingga mereka datang ke posbindu untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka sekalian berkonsultasi dengan dokter puskesmas yang selalu mendampingi para kader posbindu". Sayangnya pada masa pandemi COVID-19 ini, posbindu RW 007 tidak beroperasi dari awal bulan Maret 2020 sehingga masyarakat sekitar tidak dapat melakukan konsultasi dengan dokter dari puskesmas.