Mohon tunggu...
YUDHA EKA NUR PRAMUDYA
YUDHA EKA NUR PRAMUDYA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying Siswa di Indramayu

25 Oktober 2024   19:30 Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:02 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying adalah perilaku yang agresif yang disengaja kepada korban yang memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik ataupun mental. Bullying sendiri dapat terjadi di berbagai tempat seperti sekolah, tempat kerja, tempat umum. Penyebab bullying sendiri yaitu banyak alasannya seperti kondisi keluarga lebih rendah dari pelaku, kondisi keluarga tidak sehat, dll. Disini kita ambil contoh yang kondisi keluarga lebih rendah dari pelaku, pengalaman negatif ini terjadi di lingkungan sekolah di indramayu yaitu siswa di bully sama teman temannya.

     Menurut saya,pembullyan ini harus ditindak dengan serius seperti mengecek cctv, mengintrogasi pelaku. Pihak sekolah juga harus menindak kasus ini ke kepolisian sebab korban yang dibully sampai di video dan viral di media sosial. Dan seharusnya sekolah mengadakan sosialisasi tentang bullying agar meminimalisir atau menghilangkan kasus bullying yang ada disekolah. Karena bullying juga masih banyak kita temui di lingkungan sekolah.

     Perundungan yang melibatkan kekerasan fisik dan penghinaan, dapat meninggalkan trauma bagi korban. Anak-anak yang mengalami perundungan cenderung menghadapi masalah psikologis yang lama seperti rendahnya percaya diri, depresi, hingga kecemasan yang berlebih. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan aturan tegas disekolah dalam melindungi siswa dari tindakan kekerasan semacam ini.

     Selain sekolah sendiri, peran orang tua juga sangat penting bagi anak-anak untuk memberikan pemahaman dan edukasi tentang nilai-nilai kemanusiaan dan empati kepada manusia. Orang tua juga harus aktif dalam mengawasi prilaku anak-anak mereka dirumah maupun disekolah. Dan juga komunikasi orang tua dan anak lebih terbuka sangat penting dalam mencegah masalah ini berkembang lebih jauh. Selain itu, anak-anak harus diajarkan pentingnya solidaritas sejak dini karena peran ini bisa membantu membentuk karakter mereka agar terhindar dari perilaku agresif.

    Pemerintah dan lembaga terkait harus merespon
masalah ini dengan menyediakan sistem perlindungan yang lebih baik. Program rehabilitasi bagi korban dan pelaku juga harus lebih dikembangkan agar mengatasi psikologis mereka. Kolaborasi yang kuat antara orang tua, sekolah, pemerintah adalah kunci untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan positif bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun