Mohon tunggu...
Yudha Susanto
Yudha Susanto Mohon Tunggu... -

Surabaya telah mendengarkan tangisan pertamaku, kemudian arah layar terkembang menuju sidoarjo, meski harus memotong kompas, sebab lumpur lapindo menyayat hati, aku masih bersekolah dengan alam dan samudera, didalamnya pelajaran yang tak tertulis,sementara Tuhan menitipkan tubuhku Di Kota Terasing, antara Pantai Jangkar dan Pondok Mimbo,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Dicinta, Perempuan Dicita

20 Januari 2012   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327048451208740840

Hidup tanpa perempuan yang adalah ilmu dengan segala  bentuk sayangnya, dan segala macam kasihnya, merupakan sayap yang patah di satu sisinya, sebab perempuan adalah angkasa yang memenuhi nafas kita, ia menjadi langit ketika kita berada di dasar kebimbangan hati, senyuman yang mengartikan bahwasanya jiwa itu adalah kcantikan, kemolekan, keindahan tubuh dan lain sebagainya, merupakan kelebihan perempuan yang diibaratkan lukisan, maka hargailah wanita itu dengan hatimu, dengan hormatmu, sebab wanita juga menjadi cita - cita, atau tipe yang menjadikan satu jiwa laki-laki itu mengharap dan berdo'a, menyatakan cinta kepadanya hanya dengan anggukan kepala sangat tidak mungkin dalam kodratnya saat ini, ia juga memiliki sejumlah keputusan yang perlu untuk dipertimbangkan secara matang, dan aku menyebut, dimana cinta itu ? siapa pemegng cinta itu ? siapa dicita hati ? ialah perempuan, maka lihatlah keindahan yang dibelaikan rambutnya, kesanggupan dan keindahan ketika memandang wajahnya yang bersinar, senyumannya yang seperti matahari pagi, perempuan dicita, perempuan dicinta, dalam dunia yang begitu luas ini, berapa milyar wanita yang turut menyempurnakan kehidupan masyarakat di muka bumi ini, dengan segala kehebatan yang mereka miliki, sangat mungkin berapa tahun kedepan para wanita akan menjadi superstar jauh diatas laki-laki, (To Be Continue )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun