Mohon tunggu...
Yuda Saputra
Yuda Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi pada Novel Dear Nathan

12 Oktober 2022   15:23 Diperbarui: 12 Oktober 2022   15:31 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Novel Dear Nathan. (Dokumen Pribadi)

Hal ini membuat salma merasa tidak nyaman. Pada hari pertama Salma pindah ke sekolah barunya dan ia sudah mendapatkan masalah karena telat datang ke sekolah. Namun ada seseorang laki-laki yang membatu Salma untuk lolos dari hukuman karena dia terlambat, laki-laki itu bernama Nathan dia adalah salah satu dari anak-anak berandalan itu.

Namun seiring berjalannya waktu Nathan merasa ada yang berbeda dalam dirinya, ia merasa bahwa Salma dapat memberikan hal yang positif untuknya dan selama berada dekat Salma, Nathan sering merasa ada perasaan yang aneh menyelimutinya.

Setelah banyak waktu yang ia habiskan bersama dengan Salma, Nathan banyak mengalami perubahan, ia yang terkenal dengan sifatnya yang senang membuat onar setlah mengenal Salma ia menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Apakah Salma merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Nathan ? Nathan pun takut untuk menyatakan perasaan yang sesungguhnya kepada Salma karena selama ini Salma selalu bersikap dingin terhadap Nathan.

Kelebihan

Novel ini mengisahkan tentang masa SMA yang sangat epik karena kehadiran sosok Nathan yang berkarakter unik, penulis sengaja membuat Nathan sebagai cowok yang memiliki karakter yang sulit untuk ditebak. Jalan cerita yang digambarkan dalam novel ini terasa masuk akal. Tahap-tahap konflik dapat diceritakan dengan apik, dan cukup jelas. Cocok untuk remaja bahkan semua kalangan karena dapat dipahami dengan mudah.

Kelemahan

Narasi terlalu berputar-putar dan banyak juga kata typo dan menggunakan kata yang tidak baku. Dengan pengunaan kata "Saya-Kamu" dirasa kurang pas bagi para pembaca. Karena dengan karakter Nathan yang senang membuat onar berbicara Nathan menggunakan "Saya-Kamu" malah menimbukan kesan bukan Nathan banget. Walaupun penulis sudah menjelaskan kenapa dia memakai kata "Saya-Kamu". Tapi dari beberapa pembaca yang sudah mengenal novel dari whattpad  merasa kurang pas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun