Mohon tunggu...
Yudha Buhana
Yudha Buhana Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa -

Parental Advisory Explicit Content

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Ruang Kreatifitas Di Kebiri Dan Dibungkam

9 Januari 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya pernah bertanya kepada beberapa teman mahasiswa akhir:

"Apa tujuan kalian setelah kuliah ini selesai dan kalian menjadi sarjana?"

"yaaa jelas kerja dong..."

"kerja apa dan dimana?"

"apa aja yang penting dapat kerja dan dapat gaji,,yaa kalo bisa sih sesuai dengan bidang saya,,"

Maksud merekapun jelas,mereka akan mencari kerja,dalam arti mencari pekerjaan di perusahaan siapa saja atau instansi mana saja dengan pekerjaan apa saja kalaupun tidak cocok yang penting  di gaji,Uang..

Itu adalah cita-cita kata mereka,selama saya ngobrol dengan teman-teman mahasiswa jarang dan bahkan hampir tidak ada saya mendengar jawaban bahwa setelah kuliah mereka akan membuat,mengembangkan atau bahkan menciptakan sesuatu minimal untuk kemajuan dirinya sendiri atau bangsanya.

Menjadi peneliti tentang pendidikan misalnya kemudian merombak sistem pendidikan yang sering dikatakan oleh para pakar pendidikan yang sering mengatakan itu salah,ini salah,yang ini yang sempurna,yang ini yang betul dsb..tetapi si pakar itu sendiri tidak pernah membetulkannya.

Para  fresh graduate lebih senang menjadi kuli karena mahasiswa kita dididik oleh para profesor dan para pakar yang memakai sistem dogma,betul salah,penyeragaman berpikir dan memorisasi jadi tidak salah jika kalau mereka lulus dengan hafalan "mencari kerja" sebagai kuli dan bukan penemu.

Sekolah di luar negeripun bukanlah suatu solusi selama tatanan dan pola pikir sedari lahir sampai dewasa tetap dengan tatanan khas yang kita dapatkan secara umum di negara kita.

kebiasaan sistem dogma,betul salah,penyeragaman berpikir dan memorisasi/menghafal pelajaran atau diktat (yang gunanya bagi kehidupan masih dan patut dipertannyakan),,sadar tidak sadar kebiasaan itu sudah melekat kuat bagai lintah sehingga menimbulkan kebuntuan berpikir kreatif dan inovatif,menjadikannya takut untuk berkreasi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun