Buah sukun yang memiliki nama latin Artocarpus altilis ini kurang populer di kalangan masyarakat. Di Indonesia sendiri, buah ini dijadikan makanan ringan. Buah yang memiliki beragam akan manfaat tersebut justru menjadi makanan pokok di beberapa negara-negara Pasifik.
Tanaman sukun yang sudah ditemukan sejak 30.000 tahun silam ini belum diketahui asal muasalnya. Banyak yang memperkirakan berasal dari Kepulauan Nusantara sampai Papua, ada juga yang menyebut berasal dari Oseania di Samudera Pasifik. Namun buah ini menyebarluas ketika masa Penemuan Dunia Baru. Matisoo-Smith (2015) menjelaskan bahwa buah sukun ini menyebar ke negara-negara Pasifik dan ke daerah tropis lainnya pada masa kolonial. Oleh orang-orang Eropa, buah sukun dikenal sebagai breadfruit atau buah roti karena saat dipanggang, tekstur buah tersebut akan menjadi sangat empuk dan rasanya mirip seperti roti. Sir Joseph Banks, seorang ahli botani asal Inggris ketika berada di Tahiti saat menjalankan tugas Ekspedisi Endeavaour yang saat itu dipimpin oleh Kapten James Cook, memiliki peran besar bagi penyebaran sukun. Banks menemukan bahwa buah sukun memiliki potensi dan manfaat yang sangat tinggi.
Salmon Anne (2010) mengungkapkan bahwa pada akhir abad ke-18, pencarian sumber makanan berenergi tinggi namun dengan harga yang murah untuk budak di koloni Inggris, mendorong Sir Joseph Banks untuk membawa sukun ke daerah Karibia. Awalnya para budak tersebut menolak untuk menerima makanan baru. Perjalanan membawa buah ini yang pertama harus gagal karena pemberontak kecewa karena persediaan air digunakan untuk merawat sukun. Namun pada perjalanan kedua pada tahun 1791, buah ini sukses dibawa ke wilayah Karibia dan bahkan hingga sekarang menjadi salah satu makanan penduduk makanan pokok penduduk di Amerika.
Dapat tumbuh di segala tempat
Pohon sukun sangat mudah ditanam tanpa perlu perawatan. Pohonnya dapat tumbuh hingga ketinggian 26 meter. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada habitat iklim tropis yang ketinggian sekitar 650 meter. Namun tanaman ini bisa tumbuh di dataran tinggi, tetapi sulit untuk berbuah. Daunnya yang besar dan tebal dan bagian pohon menghasilkan getah yang dapat digunakan untuk mendempul kayu. Buah sukun merupakan salah satu tanaman pangan dengan hasil tertinggi, dengan satu pohon dapat menghasilkan hingga 200 atau lebih buah jika dilakukan perawatan terbatas. Buah sukun yang memiliki aroma sangat khas ini berbentuk bulat hingga lonjong seperti buah molen. Saat sudah cukup besar warna buah sukan yang hijau terang berubah menjadi kekuningan saat matang, namun untuk varietas tertentu, ada yang dapat berubah menjadi warna merah dan oranye kecoklatan. Diameternya mencapai 20 cm dan panjangnya sekitar 30 cm dan beratnya dapat mencapai 4 kg bergantung jenis varietasnya.
Ada banyak sekali varietas dari buah ini yang umumnya terbedakan menurut wilayah geografisnya. Buah ini dibudidayakan di sekitar 90 negara. Buah sukun merupakan salah satu jenis buah yang tidak berbiji sehingga perkembangbiakannya dapat melalui bibit. Selain itu, buah sukun juga dapat dibudidayakan dengan menggunakan metode stek akar, stek batang, dan stek pucuk. Lahan yang diperlukan untuk menanam sukun cukup luas karena pohon sukun yang cukup tua memiliki ukuran yang dapat menjulang tinggi. Akar tanaman juga menjalar panjang sehingga sebaiknya tidak di tanam di sekitar bangunan seperti rumah.
Dari gorengan, keripik, hingga tepung
Di Indonesia, tempat produksi sukun umumnya di Pulau Jawa, namun tak jarang juga di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Buah sukun sering dijumpai sebagai makanan ringan dan gorengan yang biasa dijual sebagai makanan jalanan lokal. Akan tetapi, buah ini juga dapat dikonsumsi langsung jika sudah matang. Buah sukun dapat dipanggang, dikukus, hingga direbus. Selain itu juga dapat dijadikan keripik agar dapat disimpan dalam waktu yang lama. Buah sukun diiris tipis-tipis lalu dijemur dan kemudian dapat digoreng. Bahkan karena kandungan pati dan karbohidrat yang terdapat dalam buah sukun itu dapat dijadikan tepung.
Sebagaimana dikutip dari bisnisukm.com, cara membuat tepung sukun tersebut adalah dengan mengupas kulitnya kemudian diiris-iris dengan ketebalan sekitar 2mm dan direndam dengan larutan garam 1%, kemudian dikukus sekitar sepuluh hingga dua puluh menit lalu dijemur di bawah sinar matahari atau dikeringkan dengan bantuan alat oven sehingga kering sempurna. Setelah itu, sukun yang telah kering tersebut dapat ditumbuk atau diblender. Jangan lupa untuk mengayak tepung agar memiliki hasil yang lebih baik.
Buah dan daun yang punya segudang manfaat
Buah sukun memiliki komposisi gizi yang relatif tinggi. Jenis nutrisi yang ada dalam buah sukun antara lain karbohidrat kompleks, protein, serat, air, mineral, dan vitamin. Buah ini juga dapat menjadi makanan diet karena buah sukun memiliki kandungan mineral dan vitamin yang lebih tinggi tetapi memiliki kalori yang lebih rendah dibanding sumber karbohidrat lainnya seperti beras dan kentang. Dikutip dari alodokter.com, sukun memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti dapat menurunkan gula darah, menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, melindungi kesehatan jantung, hingga mencegah pertumbuhan sel kanker oleh karena nutrisi yang terkandung dalam buah tersebut.