Siang ini, matahari tengah "garang-garangnya". Namun panas udara dan debu jalanan, tak menyurutkan langkah kakiku untuk belajar mengendarai kendaraan roda empat. Tanpa ragu aku memacu sepeda motorku ke tempat kursus setir di bilangan Ciledug Tangerang.
Orang Tua, ditambah sang anak pertamaku adalah bayi kembar tiga prematur, menjadi faktor aku kembali berniat untuk bejalar stir mobil. Mau tidak mau, aku harus menggunakan mobil untuk aktivitas sehari-hari, terlebih saat mengajak si buah hati beserta istri.
Rasanya agak sulit 'bertransmigrasi' beraktivitas dari sepeda motor ke mobil, apalagi Jakarta yang dikenal sebagai biang kemacetan. Hal tersebut ditambah mobil yang saya miliki sedan keluaran tahun 1993.
Sepertinya saya perlu 'mencicipi' kendaraan yang nyaman seperti Chevrolet Spin yang memiliki keunggulan dalam interior dan mengutamakan kenyamanan. Disamping menjadi pengalaman tersendiri, mungkin juga bisa mengubah pandangan, soal Jakarta yang tak pantas di arungi mobil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H