Minggu pagi, 19 Januari 2025, adalah hari yang akan selalu saya kenang. Hari itu dimulai dengan rutinitas favorit saya setiap akhir pekan, yaitu lari pagi di kawasan Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman. Seperti biasa, saya bangun lebih awal, sekitar pukul 05.00 WIB.Â
Suasana pagi di rumah masih sangat hening, hanya terdengar suara lembut dari burung-burung kecil di sekitar halaman. Saya melipat selimut, kemudian menuju dapur untuk menyiapkan segelas air hangat. Meminum air hangat di pagi hari adalah kebiasaan yang selalu saya lakukan untuk mengawali aktivitas dengan lebih segar.
Setelah itu, saya mempersiapkan diri dengan pakaian olahraga favorit---kaos berwarna biru muda yang sudah sering menemani aktivitas lari saya, serta celana pendek hitam yang nyaman.Â
Saya mengenakan sepatu lari yang telah teruji kekuatannya selama bertahun-tahun. Sebelum keluar rumah, saya memastikan membawa botol air minum dan ponsel untuk menemani aktivitas pagi tersebut.Â
Sekitar pukul 05.50 WIB, saya mulai berjalan kaki menuju kawasan CFD. Langit pagi itu cerah, meski masih ada sedikit kabut tipis yang menambah keindahan suasana. Udara pagi yang sejuk dan segar memberikan energi positif yang begitu menyenangkan.
Sepanjang perjalanan menuju kawasan Jalan Jenderal Soedirman, saya melewati beberapa orang yang juga sedang memulai aktivitas pagi mereka. Ada yang bersepeda dengan semangat, ada pula yang berjalan santai sambil bercengkrama dengan keluarga.Â
Pemandangan ini selalu memberikan saya perasaan nyaman, seolah-olah seluruh kota sedang menikmati momen kebahagiaan bersama. Setibanya di kawasan CFD sekitar pukul 06.30 WIB, suasana sudah mulai terlihat ramai.Â
Banyak orang dari berbagai kalangan memenuhi jalanan yang biasanya penuh dengan kendaraan bermotor, namun kali ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berolahraga dan bersosialisasi.
Sebelum memulai lari, saya melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ini adalah rutinitas wajib yang selalu saya lakukan untuk menghindari cedera dan mempersiapkan tubuh sebelum bergerak lebih intens.Â
Saya melakukan gerakan peregangan sederhana, seperti merenggangkan otot-otot kaki dan tangan, serta beberapa langkah-langkah ringan untuk memastikan tubuh saya benar-benar siap. Pemanasan ini memberikan sensasi yang menyegarkan, seolah-olah tubuh saya perlahan-lahan mulai terbangun sepenuhnya.