Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sinergi untuk Desa: Perjalanan Refleksi tentang Pemberdayaan Desa Wisata

15 Januari 2025   13:06 Diperbarui: 15 Januari 2025   13:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tina Wiryawati, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Mensosialisasikan Perda Desa Wisata untuk Warga Desa Sangkanherang. Foto: Whatapps/Pribadi

Senin malam itu, tepatnya tanggal 13 Januari 2025, pukul 20.00 WIB, saya baru saja menyelesaikan pekerjaan saya di kantor. Suasana ruangan yang sebelumnya dipenuhi hiruk-pikuk aktivitas kini mulai lengang. Hanya terdengar suara langkah kaki beberapa kolega yang masih tersisa, sesekali disertai suara dering telepon yang tak kunjung dijawab. Setelah melewati hari yang cukup melelahkan, saya menyempatkan diri untuk merapikan meja kerja saya. Meja itu, yang sejak pagi dipenuhi tumpukan dokumen dan secangkir kopi yang sudah dingin, akhirnya terlihat rapi kembali. Merapikan meja di akhir hari kerja selalu menjadi ritual kecil saya---sebuah cara untuk memberi perasaan lega dan menjadi penutup yang baik sebelum meninggalkan kantor.

Setelah semuanya selesai, saya meraih tas yang tergeletak di sisi kursi. Saya mengenakan jaket yang menggantung di sandaran kursi, memastikan tidak ada barang yang tertinggal, lalu berjalan perlahan menuju lobi gedung. Di luar, udara malam Jakarta terasa sejuk, angin yang lembut menerpa wajah saya saat saya melangkah menuju halte bus Transjakarta, seperti rutinitas saya setiap harinya. Sepanjang jalan, pikiran saya melayang memikirkan pekerjaan esok hari dan tugas-tugas yang menanti.

Ketika tiba di halte, saya melihat jam tangan saya. Pukul 20.20 WIB. Saya merasa lega karena bus yang biasa saya naiki masih tersedia. Setelah menunggu selama hampir 20 menit, akhirnya bus yang ditunggu-tunggu tiba. Saya berdiri dengan sabar di antrian, membiarkan penumpang yang turun lebih dulu keluar dari bus. Setelah semua penumpang turun, saya segera naik ke bus, menyempatkan diri untuk men-tap kartu e-money di mesin Tap On Bus (TOB) yang terletak di pintu masuk. Suara bip dari mesin itu menandakan kartu saya berhasil terbaca, dan saya pun melangkah menuju bagian belakang bus.

Beruntung, saya menemukan kursi kosong di dekat jendela. Dengan sedikit kelelahan, saya duduk, membiarkan punggung saya bersandar, dan menatap keluar jendela. Dari dalam bus, pemandangan jalan Jakarta di malam hari tampak begitu hidup. Lampu-lampu jalan yang berpendar, kendaraan yang melaju dengan kecepatan beragam, dan orang-orang yang berlalu lalang memberikan suasana khas kota besar yang tak pernah tidur.

Setelah beberapa menit menikmati pemandangan, saya meraih ponsel yang tersimpan di saku jaket. Baru saja saya akan memeriksa pesan, telepon dari ibu saya masuk. Nama "Ibu" muncul di layar, dan tanpa berpikir panjang, saya langsung mengangkat panggilan itu. Percakapan kami berlangsung hangat, membahas hal-hal sederhana seperti kabar keluarga di rumah, rencana makan malam, dan sedikit cerita tentang hari saya di kantor. Setelah beberapa menit berbicara, saya menutup telepon dengan ucapan salam.

Ketika memastikan tidak ada notifikasi lain di ponsel, saya memutuskan untuk membuka browser berita. Dalam perjalanan yang masih cukup panjang, membaca berita adalah cara favorit saya untuk mengisi waktu. Sambil menggulir layar ponsel, mata saya tertarik pada sebuah artikel dengan judul: "Sosialisasi Perda Desa Wisata, Legislator Gerindra Tina Wiryawati: Sinergi untuk Desa Sangkanherang yang Lebih Unggul."

Artikel tersebut membahas kunjungan Tina Wiryawati, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, ke Desa Sangkanherang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Desa tersebut menjadi salah satu tempat penyebarluasan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2022 tentang Desa Wisata, yang bertujuan mengembangkan potensi lokal. Kunjungan ini dianggap sebagai momentum penting, terutama karena Desa Sangkanherang dikenal memiliki keindahan alam dan budaya lokal yang kaya.

Kepala Desa Sangkanherang, Ahmad Suteja, dalam artikel itu menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan. Menurutnya, desa yang berada di kaki gunung ini sering kali luput dari perhatian pemerintah. Ahmad berharap kehadiran Tina dapat membawa perubahan signifikan, baik dari segi fisik maupun ekonomi.

Dalam kunjungannya, Tina Wiryawati menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait. Ia juga mengapresiasi potensi besar Desa Sangkanherang, mulai dari alam, seni budaya, hingga kuliner khas yang belum dikelola secara maksimal. Menurut Tina, pengembangan desa wisata harus melibatkan inisiatif aktif dari masyarakat setempat, bukan hanya bergantung pada investor.

Sebagai anggota DPRD dua periode, Tina berkomitmen memperjuangkan infrastruktur, fasilitas umum, dan program ekonomi kreatif di Desa Sangkanherang. Salah satu program yang ia usulkan adalah pengembangan Bumi Perkemahan (Buper) sebagai daya tarik wisata unggulan. Artikel itu juga menyoroti pengalaman Tina sebagai inisiator Desa Wisata Sawah Lope Cikaso, yang menjadi contoh keberhasilan pengelolaan desa wisata berbasis potensi lokal.

Saat membaca, saya terhanyut dalam detail cerita tentang perjuangan mengembangkan desa wisata. Pikiran saya membayangkan suasana desa yang damai, dikelilingi oleh pegunungan, dengan udara segar dan masyarakat yang ramah. Artikel itu menginspirasi saya untuk suatu saat berkunjung ke desa seperti Sangkanherang, merasakan langsung keindahan alam dan budayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun