Selasa malam, tanggal 07 Januari 2025, sekitar pukul 22.35 WIB, akhirnya saya tiba di rumah setelah melalui perjalanan panjang menggunakan layanan ojek online dari aplikasi Maxim. Perjalanan malam itu terasa berbeda. Udara malam yang dingin, sisa dari hujan deras sore hari, mengiringi perjalanan pulang yang penuh dengan keheningan. Jalanan mulai sepi, hanya sesekali kendaraan lain melintas, meninggalkan suara mesin yang bergaung samar di kejauhan. Lampu jalan yang memancar temaram menciptakan bayangan panjang di trotoar, menambah kesan tenang namun juga sedikit melankolis.
Sesampainya di rumah, hal pertama yang saya lakukan adalah membuka pintu perlahan agar tidak membangunkan anggota keluarga yang mungkin sudah beristirahat. Aroma khas rumah yang familiar langsung menyambut saya. Sepatu kerja yang sudah terasa sempit karena dipakai seharian akhirnya dilepas, memberikan kelegaan pada kaki yang letih. Saya menata sepatu dengan rapi di rak, lalu melepas pakaian kerja yang masih agak lembab akibat sisa hembusan angin malam selama perjalanan.
Tanpa menunda lebih lama, saya langsung menuju kamar mandi. Rasanya tubuh saya benar-benar membutuhkan air hangat untuk melepaskan semua beban fisik dan mental yang menumpuk selama hari itu. Ketika air hangat mengalir ke tubuh saya, rasa lelah mulai terangkat, tergantikan oleh perasaan nyaman yang perlahan menyelimuti. Selesai mandi, saya mengenakan pakaian bersih yang nyaman, membawakaus longgar favorit saya yang warnanya sudah agak pudar, namun tetap menjadi pilihan pertama setiap kali ingin merasa santai. Udara malam yang dingin terasa menyegarkan setelah mandi, membuat pikiran lebih tenang.
Saat keluar dari kamar mandi, aroma yang begitu khas langsung menyentuh indera penciuman saya. Aroma kopi hitam panas yang mengepul di ruang tamu langsung membangkitkan rasa nyaman. Rupanya ibu saya, seperti biasanya, sudah menyiapkan secangkir kopi hitam di meja. Cangkirnya sederhana, putih polos dengan sedikit retakan kecil di sisi pegangan, tapi penuh dengan rasa kasih sayang yang tak ternilai. Keharuman kopi itu, yang berpadu dengan kehangatan rumah, menghadirkan rasa syukur yang mendalam di hati saya.
Saya mengambil cangkir tersebut, duduk di kursi ruang tamu, dan menyeruput kopi hitam itu perlahan-lahan. Setiap tegukan memberikan sensasi kehangatan yang menyebar ke seluruh tubuh, seolah-olah setiap tetesnya adalah pelipur lelah yang sempurna. Sambil menyeruput kopi, saya membiarkan diri saya menikmati keheningan malam. Jendela ruang tamu yang sedikit terbuka memungkinkan saya mendengar suara jangkrik dari kejauhan, dan angin malam yang lembut sesekali menyelinap masuk, menambah suasana tenang dan damai.
Setelah tubuh merasa lebih nyaman, saya memutuskan untuk membuka laptop pribadi. Ini sudah menjadi bagian dari rutinitas malam saya. Saya memeriksa pekerjaan kantor untuk memastikan tidak ada tugas yang terlewat. Beberapa dokumen yang saya kerjakan tadi siang saya buka ulang untuk mengecek kembali detailnya. Saat itu, ada rasa lega yang sulit dijelaskan ketika saya memastikan semua tugas telah terselesaikan dengan baik tanpa ada kendala berarti. Setelah itu, saya menutup laptop dengan rasa puas.
Malam itu belum sepenuhnya berlalu. Saya memutuskan untuk bersantai sejenak dengan membuka portal berita favorit saya. Ini adalah cara saya melepas stres sambil tetap mendapatkan informasi terbaru. Saat menggulir layar gadget, sebuah artikel menarik perhatian saya: "Sukses Bawa Indonesia Jadi Anggota BRICS, Pengamat Apresiasi Kinerja Menlu Sugiono."
Artikel itu membahas keberhasilan diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, khususnya melalui peran Menlu Sugiono dalam membawa Indonesia menjadi bagian dari kelompok BRICS, sebuah organisasi yang beranggotakan negara-negara berkembang dengan fokus utama pada ekonomi global. Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS dianggap sebagai salah satu langkah strategis yang tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional, tetapi juga memberikan peluang besar dalam pengembangan ekonomi nasional.
Menurut pengamat politik Jajat Nurjaman, pencapaian ini menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa dari Menlu Sugiono serta komitmen pemerintah dalam membangun kerjasama global yang strategis. "Proses panjang ini membuktikan bahwa Indonesia kini menjadi negara yang semakin diperhitungkan di dunia internasional," tulis Jajat dalam analisisnya.
Lebih jauh, artikel tersebut menjelaskan bahwa keanggotaan BRICS membuka jalan bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara besar seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Ini bukan hanya sebuah prestasi diplomatik, tetapi juga peluang besar bagi pembangunan ekonomi di dalam negeri. Harapan besar diletakkan pada langkah ini, yang diharapkan membawa dampak positif bagi berbagai sektor, termasuk industri, perdagangan, dan investasi.