Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Secarik Pesan Terima Kasih: Cerita Haru dari Program Makan Bergizi Gratis

7 Januari 2025   12:54 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD di Makassar Selipkan Pesan Terima Kasih ke Prabowo di Tempat Makanan Bergizi Gratis. Foto: Whatapps/Pribadi

Artikel berita tersebut juga menjelaskan bahwa program MBG adalah bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan Generasi Emas Indonesia 2045. Dengan memberikan makanan bergizi gratis, pemerintah tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga pada pengembangan kualitas sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bangsa.

Program ini dirancang untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah di Indonesia. Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi juga diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, dan mendukung anak-anak dalam mencapai potensi terbaik mereka.

Hari pertama pelaksanaan program ini melibatkan penyajian berbagai menu bergizi, seperti nasi, daging, sayuran, buah-buahan, dan susu, di sekolah-sekolah penerima manfaat. Untuk mendukung keberlanjutan, dapur-dapur MBG menggunakan peralatan yang higienis dan dapat digunakan kembali, seperti nampan stainless steel.

Selain itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah yang tersebar di 190 titik di berbagai provinsi, bekerja sama dengan ahli gizi untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai standar. SPPG juga bertugas mengawasi kebersihan dapur dan pengelolaan limbah agar program ini berjalan secara efisien dan ramah lingkungan.

Pemerintah menargetkan program ini dapat menjangkau tiga juta penerima manfaat selama tiga bulan pertama pelaksanaannya yaitu mulai dari bulan Januari hingga Maret 2025, yang mencakup balita, santri, siswa sekolah PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Target ini akan terus diperluas hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi langkah besar dalam mengurangi angka stunting, meningkatkan kualitas gizi anak-anak, dan mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif.

Setelah membaca artikel itu, saya berhenti sejenak dan merenung. Di tengah derasnya hujan malam ini, saya merasa bersyukur tinggal di negara yang pemimpinnya memprioritaskan kesejahteraan rakyat, terutama generasi muda. Kisah seorang anak yang menulis pesan terima kasih di tempat makanannya mengingatkan saya bahwa kebaikan sekecil apapun dapat meninggalkan jejak yang besar di hati seseorang.

Di tengah derasnya hujan malam ini, saya merasa optimis bahwa masa depan Indonesia berada di tangan generasi yang lebih baik, generasi yang memiliki akses terhadap makanan bergizi dan kesempatan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.

Saya menyeruput sisa teh hangat di cangkir saya sambil memandang keluar jendela. Hujan masih mengguyur deras, tetapi hati saya terasa hangat. Malam ini, saya tidak hanya merasa lega karena pekerjaan hari ini telah selesai, tetapi juga penuh harapan untuk masa depan Indonesia.

Saya menutup laptop, menatap langit yang gelap di luar jendela, dan berdoa agar semoga program Makan Bergizi Gratis dapat terus berjalan dengan lancar, menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia, dan membawa perubahan nyata bagi masa depan bangsa. Malam ini, di tengah hujan dan kehangatan teh, saya merasa yakin bahwa harapan untuk Indonesia yang lebih baik selalu ada, selama kita terus bekerja sama dan berkontribusi untuk kemajuan negeri ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun