Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awal Tahun Baru: Ketika Kepemimpinan Bertemu dengan Transparansi

2 Januari 2025   18:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   18:55 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI, Prabowo Subianto bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: Whatapps/Pribadi

Pada sore yang sejuk, Rabu, 1 Januari 2025, suasana di luar rumah terasa begitu hidup. Anak-anak bermain riang di jalanan, suara tawa mereka bercampur dengan bunyi kendaraan yang berlalu lalang, menambah semaraknya suasana awal tahun. Udara segar selepas hujan ringan yang turun tadi pagi menyelimuti lingkungan, memberikan rasa tenang yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Saya duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi panas yang aromanya memenuhi indera penciuman. Kopi tersebut tidak hanya menjadi teman sore, tetapi juga momen kecil untuk menikmati keheningan di tengah kesibukan sehari-hari. Sesekali, saya melayangkan pandangan ke arah jalanan yang ramai. Namun, perhatian saya segera beralih ketika membuka gadget pribadi untuk membaca berita terbaru di berbagai portal.

Di tengah menjelajahi informasi, sebuah artikel dari Bimata.id menarik perhatian saya. Artikel itu mengulas momen yang disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai peristiwa luar biasa dan bersejarah. Saya membaca dengan seksama, mendalami setiap kalimat yang tersaji. Artikel tersebut menceritakan kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke kantor Kementerian Keuangan pada malam 31 Desember 2024.

Dalam artikel itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di Kementerian Keuangan bukanlah kunjungan biasa. Sri Mulayani menyebut kunjungan ini sebagai yang pertama kalinya seorang presiden hadir untuk menyaksikan langsung tutup buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Untuk pertama kali, seorang presiden datang ke Kementerian Keuangan untuk melihat langsung proses tutup buku APBN," demikian pernyataan Sri Mulyani yang dikutip dalam artikel bimata.id tersebut.

Namun, yang membuat kunjungan itu semakin istimewa adalah sifatnya yang bukan seremonial. Presiden Prabowo hadir dengan tujuan mendalam, yakni untuk melihat sendiri bagaimana pengelolaan keuangan negara dilakukan menjelang pergantian tahun anggaran. Beliau tidak hanya duduk mendengarkan laporan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pejabat dan staf Kementerian Keuangan, memberikan arahan, serta menyampaikan dukungan.

Menurut Sri Mulyani, kunjungan kerja seperti ini mencerminkan komitmen yang besar dari seorang pemimpin terhadap pengelolaan keuangan negara. Prabowo hadir bukan hanya untuk menjalankan tugas simbolis, tetapi menunjukkan kepedulian dan dedikasi terhadap keberlanjutan ekonomi negara. 

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bimata.id, Sri Mulyani mengapresiasi kunjungan tersebut sebagai langkah luar biasa. Ia menekankan bahwa kunjungan itu tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mencerminkan keinginan untuk memahami langsung situasi akhir tahun, berkomunikasi dengan para pejabat, dan memberikan arahan secara langsung. "Kunjungan beliau itu luar biasa, karena bukan seremonial semata. Beliau ingin melihat sendiri situasi di akhir tahun, berinteraksi langsung dengan kami, para pejabat, dan memberikan arahan," ungkapnya.

Lebih jauh, artikel tersebut menjelaskan bahwa APBN 2024 ditutup dengan hasil yang sangat menggembirakan. Defisit anggaran berhasil ditekan hingga 2,29%, jauh lebih baik daripada proyeksi awal yang sempat diperkirakan mencapai 2,7%. Keberhasilan ini menjadi fondasi kuat bagi pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi global pada tahun 2025.

Artikel dari Bimata.id tersebut, juga mengulas bagaimana kehadiran Prabowo di Kementerian Keuangan memberikan semangat dan kebanggaan bagi seluruh jajaran kementerian. Interaksi langsung dengan Presiden membuat para pejabat merasa dihargai atas kerja keras mereka selama setahun penuh. Selain itu, hal ini juga menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun