“Para ketua delegasi sering melakukan pertemuan bilateral di sela-sela sidang pleno. Jadi, keluar-masuk ruangan itu bukan hal yang aneh,” ujar Roy dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (22/12/2024).
Ia menambahkan bahwa dinamika seperti ini juga sering terjadi di forum internasional lainnya, termasuk sidang PBB, di mana para pemimpin negara sering harus berpindah-pindah lokasi untuk menyelesaikan berbagai agenda diplomatik.
Viral di Media Sosial: Klarifikasi Pemerintah
Spekulasi mengenai aksi walk out muncul setelah sebuah video yang menunjukkan Erdogan meninggalkan ruangan saat Prabowo berpidato viral di media sosial. Beberapa pengguna menafsirkan momen tersebut sebagai bentuk protes terhadap Presiden Prabowo. Namun, dengan klarifikasi dari pihak Istana dan Kemlu, pemerintah berharap masyarakat memahami konteks yang sebenarnya.
“Ini hanyalah bagian dari dinamika forum internasional. Kami berharap publik tidak terburu-buru mengambil kesimpulan,” kata Teddy.
Presiden Prabowo Fokus pada Diplomasi dan Solidaritas Internasional
Dalam pidatonya di KTT D-8, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya kerja sama negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global, termasuk konflik di Gaza dan Lebanon. Ia juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
“Indonesia akan selalu berdiri untuk perdamaian dan keadilan, khususnya di wilayah yang masih mengalami konflik. Solidaritas antarnegara berkembang adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih damai,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Melalui klarifikasi ini, pemerintah Indonesia berharap insiden yang terjadi di KTT D-8 tidak lagi disalahartikan sebagai aksi walk out, melainkan sebagai bagian dari dinamika jadwal yang kerap terjadi di forum internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H