Mohon tunggu...
yudha prawira
yudha prawira Mohon Tunggu... profesional -

seseorang yang berusaha untuk merubah kepribadian menjadi lebih baik dan lebih baik. Mulai menulis ketika ada "uneg-uneg" yang harus dibuang dari "hati".. blogku : www.alfathsurya.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sungguh.. Ibuku Memang Perempuan Luar Biasa

15 Desember 2011   07:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nak dalam berumah tangga tentu akan ada banyak godaan dan tantangannya...

pesan ibu padamu : "Jadilah sendang yang menyejukkan, dan janganlah jadi daun kering yang mudah terbakar"

Nasehat itu dilontarkan ibu di hari pernikahan kami. Dengan berani menikah di usia muda, berarti kami siap menghadapi tantangan hidup yang lebih besar daripada mereka yang menikah di usia yang lebih tua.

Memang, saya mengucapkan ijab kabul untuk istri saya di usia yang relatif masih muda, 22 tahun, sementara istri 21 tahun. kami sama-sama masih kuliah, dan sama-sama masih labil dalam emosi.

Dalam perjalanan pernikahan kami, pesan ibu memang ada benarnya. Kadang ada saja hal yang membuat kami ribut, kadang ada saja yang dari luar berusaha mengganggu keluarga kami. Pokoknya nikah muda sepertinya lebih banyak tantangan.

"jadilah sendang yang menyejukkan..." , sendang adalah kolam yang berasal dari mata air bening, dan memang air dari sendang selalu terasa sejuk jikalau menyentuh kulit. Maksud ibu dengan kalimat ini adalah agar kami selalu berlapang dada, terbuka pikirannya dan selalu bersabar dalam menghadapi suatu hal. Tidak mudah terpancing emosi sehingga salah mengambil keputusan hidup. Ibu ingin kami bijaksana, mampu mengayomi dan menjadi penyejuk di keluarga, maupun lingkungan tempat tinggal kami.

"Jangan jadi daun kering yang mudah terbakar", maksudnya jangan mudah terpancing kabar berita, jangan mudah terpengaruh oleh apapun. mampu berpikir dan bertindak objektif. Jangan mendengar berita dari satu pihak saja,  dengarkan dari banyak pihak. Kalau berita itu menyangkut istrimu, berikan kesempatan istrimu untuk berbicara juga, begitu kata ibu padaku.

Ibu, bagiku adalah segala-galanya, mempunyai 8 anak gak membuat dia nampak kelelahan. Satu hal yang sangat membekas dihatiku, saat ini dan sampai nanti, sifat ibu yang adil untuk semua anaknya. sifat ibuku yang adil untuk suaminya yang tak lain adalah ayahku. Sehingga saat ini pun aku mencoba untuk adil untuk anak-anakku maupun istriku.

Saat ini,aku, yang merupakan anak ketujuh, tinggal jauh dari ibuku. Kadang selalu saja aku teringat akan ibu. Ibu yang tua tinggal sendirian di rumah, tanpa mau ditemani pembantu, sementara ayah sudah meninggal sejak 1994 lalu. Tanpa mau ikut salah satu anaknya karena beliau gak mau menyinggung perasaan anak-anaknya yang lain, tidak mau dilihat oleh cucu-cucunya seolah-olah pilih kasih. Tidak pernah meminta kiriman apapun, karena dia merasa dengan uang pensiunnya masih mampu untuk hidup, sedekah, maupun ngasih cucu-cucunya klo mereka datang berkunjung.

Selalu...Disaat pikiranku galau, nafasku sesak karena ada masalah yang aku rasa sangat berat, dengan cukup mendengar suara ibu dari telpon, mendengar doa beliau  untukku, aku merasa mempunya tenaga, semangat untuk bangkit dan melawan masalah tersebut.

Ibu juga berpesan untukku ketika istriku melahirkan anak kami yang pertama; jadilah seperti orang yang menanam pohon kelapa, syukur-syukur kamu bisa ikut menikmati buahnya. jikalau tidakpun, anak cucumu nanti yang akan menikmati hasilnya...

Sungguh..ibuku memang perempuan luar biasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun