Mohon tunggu...
Yudea Atalia
Yudea Atalia Mohon Tunggu... -

Simple :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Bangsa Jepang

2 November 2010   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meski Negaranya kecil, sumber daya alam terbatas, dan pernah mengalami kehancuran pada tahun 1946. Jepang enggak pernah diliat sebelah mata. Dengan situasi yang serba terbatas itu Jepang bisa bangkit, bahka nmenjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Apa yang membuat jepang bsia menjadi sedemikian maju, salah satunya dikarenakan jepang memiliki etos, prinsip, dan mental yang luar biasa. So. Enggak ada salahnya kita belajar dari sukses bangsa Jepang. Dalam opini ini saya bukan bermaksud untuk membanding bandingkan Jepang dan Indonesia. Dan bukan pula secara spesial untuk membanggakan Negara Jepang. Disini saya ingin agar opini ini dapat membuka mata kita dan mencontoh sisi baik dari salah satu Negara yaitu Jepang.

1.Kerja keras

Seperti yang kita tahu orang Jepang dikenal sebagai pekerja keras. Pergi awal pulang petang adalah pemandangan yang biasa bagi orang Jepang. Beda jauh dengan budaya Negara kita, pergi siang pulang siang juga. Kalau mau dibuat perbandingan, seorang pekerja jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan lima sampai enam orang, pulang cepat adalah sesuatu yang dianggap mereka ‘ agak memalukan ‘ di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut tidak dibutuhkan oleh perusahaan. Hmmm… hebat juga ya.

2.Malu

Orang Jepang paling nggak tahan dengan rasa malu. Mereka lebih baik mengundurkan diri ketika merasa gagal dalam menjalankan tugasnya. Mereka malu bila melanggar peraturan. Dengan mental seperti itu tentu saja Jepang punya Sumber Daya manusia yang tangguh dan handal.

3.Hidup hemat

Orang Jepang dikenal karena sangat hemat. Dalam artian bukan tergolong orang pelit. Hemat dalam artian tidak terjebak dalalm konsumerisme. Mereka membelanjakan uangnya untuk hal hal yang benar benar perlu. Orang Jepang terkenal cerdas dalam mengelola keuanganya. Wah.. bagaimana dengan saya sebagai generasi muda sekarang ya?

4.Ulet dan pantang menyerah

Orang orang Jepang itu tahan banting dan pantang menyerah. Dari peristiwa Gempa bumi yang terjadi berulang kali tidak membuat Jepang menyerah begitu saja. Daripada focus pada kekurangan sumber daya alam yang terbatas, mereka menfokuskanpada kelebihan yang mereka miliki. Jepang focus dengan bisnis industry, dan produk jepang menguasai dunia.

5.Hobi baca

Masyarakat Jepang termasuk sangat gemar membaca. Saya sering mendengar cerita orang orang pernah mengunjungi jepang, jarang sekali kita bertemu dengan orang Jepang yang duduk bengong atau ngerumpi ngak jelas arah. Mereka memanfaatkan waktu untuk membaca. Tidak perduli duduk ataupun berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di kereta, halte, tempat menunggu, untuk baca. Enggak heran kalau orang pintar-pintar. Hobi baca siiihh….

6.Mandiri

Sejak usia dini anak anak dilatih untuk mandiri. Anak anak dilatih untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Bahkan selepas SMA dan masuk kuliah hamper sebagian besar dari mereka dari merekan tidak meminta biaya kepada orang tua. Malu. Demikian kata mereka. Wuiihh…. Daripada minta duit ama orang tua untuk biaya kuliah mereka lebih suaka part time. Kalupun kehabisan uang mereka meminjam uang ke orangtua yang itu nantinya mereka kembalikan di bulan berikutnya.Bagaimana dengan kita ya?

Dengan etos kerja dan budaya seperti itu tereang saja Jepang menjadi salah satu Negara paling maju di dunia. Jika kita mau maju seperi Jepang, kita harus belajar 6 etos kerja dan budaya Jepang tersebut. Bisa mengenal budaya Negara lain kita bisa banyak belajar banyak hal dan bisa saja suatu saat nanti jika kita tour atau pun bekerja disana kita tidak heran lagi dengan keadaan, sifat, dan karakter Negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun