Sedangkan dalam bidang perikanan digunakan hormon testoteron yaituhormon alami dari bahan dasar testis ternaksapi untuk proses pejantanan ikan. Agar ikan bisa lebih lincah dan cepat gemuk. Budi daya perikanan (akuakultur) tidak terlepas dari unsur ketersediaan air, lahan, benih, dan pakan. Kegiatan penelitian BATAN diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi ikan dengan penyedian pakan ikan yang dapat mempercepat pertumbuhan dan bobot badan ikan.
Terdapat perbedaan dalam kecepatan pertumbuhan dan bobot badan ikan karena ikan jantan lebih cepat tumbuh dari ikan betina. Ini disebabkan karena ikan jantan seluruh energi dari pakan digunakan untuk pertumbuhan, juga ikan jantan lebih rakus dalam hal makan, sedang pada ikan betina energi dari pakan digunakan untuk pematangan telur, pengeraman telur dan pemeliharaan larva dalam mulutnya. Maka dalam budidaya perikanan sangat diperlukan benih ikan jantan, akan tetapi untuk mendapatkan benih ikan yang sebagian besar jantan sangatlah sulit karena kita tidak bisa mengharapkan dari anakan ikan yang menetas pada waktu tertentu.
Selain meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber pangan baik itu di bidang pertanian, peternakan dan perikanan, dengan menggunakan teknologi nuklir produknya terjamin keamanannya bagi yang mengkonsumsi. Keragaman yang ada di alam pada prinsipnya berdasarkan mutasi alam atau mutasi spontan. Mutasi alam memerlukan waktu yang panjang sampai ratusan bahkan ribuan tahun, tetapi pemuliaan mutasi dengan sinar gamma bisa mempercepat mutasi dan tentu saja aman. Beda dengan tanaman transgenik yang masih diperdebatkan.
Padi dan varietas bahan makanan lain yang dihasilkan dari kegiatan riset BATAN telah terbukti sukses. Varietas padi unggul Bestari misalnya, terpilih sebagai salah satu karya unggulan anak bangsa dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2013. Varietas ini dilepas oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian no. 1012/Kpts/SR.120/7/2008, Bestari juga telah mendapatkan sertifikat hak perlindungan varietas tanaman pada Februari 2012.Pastinya, masyarakat tidak perlu merasa khawatir apalagi takut. Radiasi yang dilakukan terhadap genetik tanaman tidak mengakibatkan tanaman atau produk tanaman menjadi radioaktif. Semua hasil pemuliaan tanaman dengan teknik radiasi dijamin aman untuk dikonsumsi oleh manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H