Mohon tunggu...
Yuda Rahmat Afandi
Yuda Rahmat Afandi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Cuma iseng kalau lagi gabut

Mencintai takdir

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Memesan Makanan Lewat Ojol Juga Bisa Menjadi Dilema

18 Maret 2021   18:55 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:34 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semenjak layanan ojek online hadir di Indonesia sangat memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan sebagian masyarakat. Salah satu layanan ojek online yang sangat digemari saat ini adalah jasa pesan antar makanan. Go-Food dari Go-Jek dan Grab-Food dari Grab adalah dua layanan yang sangat familiar digunakan masyarakat sekarang. Jika dulunya harus keluar rumah saat pengin makan sesuatu, kini dengan gadget di tangan, siapa pun bisa memesan makanan favorit dengan mudah. Abang dan mbak ojol akan membelikannya untuk kita yang duduk manis di rumah maupun di kantor. Praktis kita enggak perlu repot-repot keluar rumah atau keluar kantor.

Sebagai kaum mager alias males gerak, saya dan teman-teman yang tinggal di kos-kosan cukup sering memesan makanan melalui ojek online. Apalagi sekarang lagi musim hujan yang tentu saja tingkat mager kami akan semakin bertambah. Selain sebagai kaum mager, saat saya sakit dan saya sendirian di kos, adanya layanan ojek online ini sangat membantu untuk membeli makanan. Bagaimana tidak? Saat terbaring lemah di ranjang dan enggak ada yang perhatian (maklum jomlo) mau enggak mau untuk membeli makanan, ya, hanya bisa melalui layanan ojek online ini.

Salah satu keberuntungan saya yaitu punya teman yang sering sekali punya voucer Grab-Food. Dengan menggunakan voucer tersebut, harga makanan di aplikasi yang semula mahal akan menjadi lebih murah, bahkan lebih murah dari harga aslinya di resto. Tetapi, pas enggak punya voucer dan sedang enggak sakit, memesan makanan melalui layanan ojek online kok rasanya sayang banget sama uang. Karena, sebagai anak kos saya dituntut untuk pandai dalam mengelola keuangan, dan memesan makanan melalui ojek online adalah salah satu tindakan pemborosan (kalau enggak punya voucer) bagi saya. Padahal, di satu sisi sedang mager untuk keluar, di sisi lain juga sayang banget untuk mengeluarkan uang lebih. Ini sering kali menjadi dilema bagi saya saat mau memesan makanan melalui ojek online.

Kenapa bisa saya dilema saat memesan makanan melalui ojek online?

Sudah pasti jawabannya karena harga makanan di aplikasi layanan ojek online lebih mahal dibandingkan saat saya membelinya langsung di resto. Memesan makanan sendirian dan enggak punya voucer, sudah pasti jiwa anak kos saya meronta-ronta. Selain harganya lebih mahal tentu saja ada ongkos kirim yang perlu saya bayarkan kepada abang dan mbak ojol setiap pesanan makanan. Belum lagi di beberapa resto menerapkan pajak resto yang besarannya 10% dari harga makanan yang dipesan. Ketika dijumlah harga makanan, ongkos kirim dan pajak resto bisa jadi harganya sampai dua kali lipat dari harga aslinya di resto tersebut. Dengan begitu harusnya saya bisa membeli makanan dua porsi saat di resto, tetapi hanya bisa membelinya satu porsi ketika saya memesan makanan melalui ojek online.

Harga makanan saat kita memesan melalui ojek online memang lebih mahal dibandingkan saat membeli langsung di resto, hal ini karena penyedia layanan ojek online menetapkan bagi hasil dari tiap transaksi di aplikasi pesan antar makanan yang dikembangkannya. Besaran dari bagi hasilnya sekitar 30% dari setiap menu makanan. Ini yang membuat mitra dari penyedia layanan ojek online menaikkan harga produknya di aplikasi. 

Meski harus mengeluarkan uang lebih, hal tersebut tak jadi masalah bagi sebagian orang untuk tetap memesan makanan melalui ojek online. Mungkin bagi mereka dengan mengeluarkan uang lebih itu tak seberapa jika dibandingkan harus mengeluarkan effort untuk mencari makanan keluar, selain itu juga mungkin bisa menghemat waktu jika sedang sibuk.

Tetapi, bagi saya yang anak kosan sekaligus kaum mager harus pandai-pandai mengatur strategi untuk bisa memesan makanan melalui ojek online, caranya yaitu dengan memanfaatkan voucer yang tersedia agar keuangan tidak jebol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun