Sebelumnya Bagian 1 s/d 6
Lanjut Bagian 7 dan Bagian 8
- Bagian 7
Dengan integritas yang tinggi dan idealisme yang kuat, Dita menjabat KPU Provinsi terpilih dengan penuh keyakinan. Dita dikenal sebagai sosok yang tak mudah dikendalikan oleh siapa pun, apalagi oleh kekuatan besar yang sering kali bermain di balik layar.
Di hari pertama tugasnya, Dita berjalan memasuki ruang kerjanya dengan penuh semangat. Sejumlah pejabat tinggi KPU menyambutnya dengan senyuman lebar. Mereka tahu betul bahwa Dita bukanlah orang sembarangan, tapi di dalam benak mereka, tersembunyi kekhawatiran. Dita tidak seperti komisioner sebelumnya yang mudah dipengaruhi.
Arya, salahsatu incumbent KPU Provinsi yang berhasil lolos seleksi, mencoba mendekatinya. Arya adalah orang yang sangat berpengaruh dalam dunia politik, dan meskipun tidak terlalu banyak berbicara, ia selalu tahu bagaimana cara "mendekati" orang yang baru terpilih.
"Dita," kata Arya sambil tersenyum ramah, "kami semua sangat senang menyambutmu di sini. Tapi ingat, politik itu tidak selalu hitam dan putih. Terkadang, kita harus tahu kapan harus berkompromi, terutama dengan pihak-pihak besar."
Dita menatap Arya dengan tatapan tajam. "Saya di sini bukan untuk berkompromi, Arya. Saya di sini untuk memastikan pemilu yang adil dan bersih. Saya tidak akan membiarkan kekuatan besar mempengaruhi keputusan saya."
Arya hanya tersenyum, namun ada sedikit keraguan di matanya. Ia sudah lama tahu betapa sulitnya mengendalikan Dita, tapi ia tidak menyerah begitu saja.
Hari-hari berlalu, dan Dita semakin menunjukkan dedikasinya. Di balik meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan berkas, ia selalu memeriksa setiap detail, memastikan bahwa tidak ada yang disembunyikan atau dimanipulasi. Integritasnya diuji saat beberapa tokoh politik mencoba menekan KPU untuk memenangkan calon tertentu. Namun, Dita selalu menolak tawaran tersebut dengan tegas.
"Apakah kamu yakin bisa menghadapi tekanan ini?" tanya seorang politisi besar yang datang ke ruangannya dengan tawaran menarik. "Jika kamu mau, kami bisa memberimu banyak keuntungan. Tapi, kamu harus melihat lebih jauh dari sekadar idealismemu."