Di bawah langit yang sunyi, aku termenung Â
Mencari jejak langkahmu yang telah hilang
Emak, Bapak, ke mana rindu ini ku gantungkan Â
Saat pelukanmu tak lagi bisa kurasakan
Dulu, rumah ini penuh tawa dan doa
Kini hanya sunyi yang menyisakan luka Â
Aku rindu suaramu, Emak
Dan nasihat bijakmu, Bapak, yang selalu ku kenang di tiap langkah
Mata ini kerap mencari bayangmu Â
Di setiap sudut, di setiap waktu
Namun hanya kenangan yang datang menyapa
Menghantar air mata dalam diam yang membara
Emak, Bapak, aku berdoa dalam setiap sujud
Agar kalian damai di tempat yang penuh rahmat
Doa ini ku titipkan pada angin malam
Mengantar cinta yang tak pernah padam
Aku rindu saat kau berkata, "Nak, jangan menyerah" Â
Kini kata itu terngiang, meski tanpa suara
Kalian adalah cahaya di tengah gelapku
Menuntun langkahku, meski tanpa kehadiranmu
Emak, Bapak, biarlah rindu ini menjadi pengikat
Antara aku di sini dan kalian di akhirat
Sampai nanti, saat Tuhan mempertemukan kita
Rindu ini akan tetap ku jaga, selamanya
Sakagedang Cibatu Garut, 15 Desember 2024
Goresan pena sebagai penanda bahwa rindu ini kan selalu ada. Meski Emak sudah tiada 20 tahun silam, Bapak berpulang 2 tahun lalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H