mimpi kugantungkan di langit birudengan doa dan usaha yang tak kenal jemu
KalaNamun kenyataan datang seperti badai malam
membawa kabar yang meremukkan harapan
Lembar seleksi yang tak memuat namaku
bagai pintu surga yang tertutup rapat
Padahal aku telah melangkah penuh keyakinan
menggenggam mimpi dengan hati yang mantap
Apakah kerja keras ini sia-sia
Apakah doa ini tak sampai di angkasa
Tanya-tanya menggemuruh dalam dada
membanjiri jiwa dengan kecewa yang nyata
Sebagai hamba nan berlumur dosa
hamba harus berlapang dada
atas taqdir dari Sang Maha
Semua yang terjadi atas kehendakNya jua
Kutahu, hidup tak berhenti di sini
setiap luka adalah guru dalam perjalanan ini
Tereliminasi bukan berarti terhenti
mungkin ada pintu lain yang lebih berarti
Aku akan bangkit, dengan hati yang tegar
menghapus air mata dan melangkah benar
Karena kecewa hanyalah bagian dari cerita
menuju takdir yang telah tertulis oleh-Nya
Gegerkalong, akhir Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H