Mohon tunggu...
yuda dira
yuda dira Mohon Tunggu... Dokter - dokter umum

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Monkeypox/Cacar Monyet?

29 Juli 2022   08:23 Diperbarui: 29 Juli 2022   08:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Cacar monyet bukanlah penyakit yang baru ditemukan, infeksinya sendiri pertama kali ditemukan saat tahun 1958 di afrika  pada tubuh monyet sehingga penyakit nya dinamakan cacar monyet. Infeksi pada manusia sendiri baru terjadi pada tahun 1970 di republic konggo. Badan kesehatan dunia/world health organization (WHO) saat ini  menetapkan cacar monyet sebagai wabah/outbreak. Hal ini di dasari bahwa semakin meningkatnya kasus cacar monyet pada daerah daerah yang awalnya tidak memiliki kasus cacar monyet sama sekali. Hingga saat artikel ini ditulis Indonesia belum memiliki kasus cacar monyet , akan tetapi kita harus tetap waspada terhadap penyakit cacar monyet.

Cacar  monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus.  Karena penyebab infeksinya adalah virus, maka cacar monyet adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri/self limiting diseases dimana cacar monyet akan sembuh dalam 2-4 minggu. Penyakit ini memiliki masa inkubasi selama 0-5 hari dan memiliki gejala seperti cacar air yaitu demam, ruam kulit yang lebih banyak berada di wajah , kaki, dan  tangan. Ruam kemudian akan berubah menjadi bintik-bintik yang berisi cairan , dan akhirnya mengering menjadi krusta.  Berdasarkan temuan WHO diperkirakan case-fatality rate dari penyakit ini adalah 3-6% dimana anak-anak lebih rentan dibandingkan dengan orang dewasa. 

Penularan cacar monyet dari binatang ke manusia lebih sering ditemukan daripada penularan antar manusia. Penularan dari binatang ke manusia dapat terjadi bila terjadi kontak langsung dengan darah, cairan tubuh (air liur, urin,dsb) atau  lesi kulit ataupun lesi mukosa dari binatang yang terinfeksi. Di afrika sendiri, cacar monyet ditemukan pada banyak binatang seperti tupai, tikus, atau kera. Sedangkan penularan antar manusia dapat terjadi bila terdapat kontak erat dengan droplet, cairan tubuh, atau lesi kulit dari orang yang terinfeksi. Atau kontak tindak langsung yaitu melalui benda yang  sudah terkontaminasi oleh virus contohnya pada pakaian, tempat tidur, atau peralatan makan. Cacar monyet juga dapat menular melalui kontak kulit ketika sedang berhubungan seksual, Ruam terkadang dapat ditemukan pada alat kelamin dan mulut yang  berkemungkinan menyebabkan penyebaran virus. Hingga saat ini belum diketahui apakah cacar monyet dapat menular melalui air mani atau cairan vagina, begitu juga penularan dari orang tanpa gejala.

Pencegahan infeksi cacar monyet sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:  Pemberian vaksin cacar air dimana berdasarkan data dari WHO  bahwa vaksin cacar air  85% efektif dalam mencegah infeksi cacar monyet. Di Indonesia sendiri vaksin cacar air sendiri adalah vaksin wajib yang biasanya diberikan 1 kali setelah anak berumur 1 tahun. Pencegahan untuk yang  berpergian ke daerah endemis cacar  monyet adalah hindari kontak dengan hewan penular cacar monyet seperti hewan pengerat, marsupial dan primate. Kemudian hindarilah mengkonsumsi daging hewan liar, dan pastikan bahwa daging dimakan sudah dimasak dengan benar, selalu gunakan APD seperti masker saat berpergian dan periksakan diri  bila memiliki gejala seperti yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan bila seseorang berpergian ke daerah non endemis cacar monyet atau tidak berpergian maka upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah terapkan  perilaku hidup bersih dan sehat, , gunakan APD seperti masker ataupun sarung tangan  bila merawat pasien yang terinfeksi cacar monyet ataupun saat kontak dengan orang terinfeksi atau barang yang terkontaminasi.

Yang harus  diperhatikan pada kasus cacar monyet ini adalah, Penyakit ini bergejala ringan dan memiliki tingkat kematian yang sangat rendah serta gejala yang timbul umumnya dapat diobati dan sembuh dengan sendirinya sehingga bila ada orang  dicurigai terkena cacar monyet . Jangan dijauhi , tetapi tetap harus diberikan dukungan  dan diajak   untuk mengunjungi  ataupun menghubungi fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penangan sesegera dan semaksimal mungkin.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun