Mohon tunggu...
Yuda AriSetiawan
Yuda AriSetiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer desainer grafis

saya merupakan seorang Freelancer yang memiliki pekerjaan sebai desainer grafis dan memiliki hobi menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bahaya Program Pengembangan Senjata Nuklir Korea Utara Bagi Perdamaian Dunia dan Upaya Diplomasi yang Bisa Dilakukan Indonesia

12 September 2024   19:25 Diperbarui: 12 September 2024   19:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Upaya AS di era Presiden Trump dan kunjungan Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada tahun 2018 lalu juga tidak membuahkan hasil terhadap upaya penghentian program persenjataan nuklir Korut. Selain itu, AS, juga melakukan tekanan militer dengan melakukan latihan militer bersama Korsel di semenanjung Korea. AS juga mengerahkan persenjataan ke Korsel. Akan tetapi hal tersebut membuat Korea Utara semakin meradang serta menganggap latihan bersama tersebut sebagai ancaman militer terhadap Korea Utara.

Analisis Singkat Mengenai Bahaya Pengembangan Persenjataan Nuklir Korea Utara Terhadap Perdamaian Dunia.

            Pengembangan persenjataan nuklir Korut akan memberikan efek berbahaya bagi kawasan Asia Timur maupun dunia. Korut saat ini menggunakan senjata nuklirnya sebagai efek gertak atau deterrent effect untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Tetapi, pengembangan persenjataan nuklir Korut juga mengakibatkan efek domino yang luar biasa.

Pertama, pengembangan nuklir Korut menyebabkan gangguan di bidang ekonomi dan juga politik terutama di kawasan Asia Timur. Kedua, pengembangan nuklir Korut menyebabkan adanya perlombaan senjata di semenanjung Korea. Saat ini kita tahu bahwa AS dan Korsel sering melakukan latihan militer di wilayah Korsel dan hal itu juga mengakibatkan Korut semakin meradang. Kemudian, kita dapat melihat saat ini akibat adanya ancaman senjata nuklir Korut, pihak Korsel semakin memodernisasi persenjataan militernya. Pada tahun 2023, Korsel telah melakukan pengembangan dan uji coba penembakan rudal darat ke darat type URE 1 yang memiliki jangkauan 290 km serta melakukan uji penembakan rudal dari kapal selam. Jika tidak dihentikan, kemungkinan meletusnya perang di semenanjung Korea bisa terjadi apalagi Korut dan Korsel hanya menandatangani kesepakatan gencatan senjata, bukan perjanjian damai untuk mengakhiri perang Korea.

            Ketiga, dampak yang ditimbulkan adalah digunakannya rudal Korut dalam berbagai peperangan. Pada Januari 2024, pihak Ukraina menemukan bukti bahwa Rusia menggunakan rudal buatan Korut dalam peperangan. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tulisan huruf Korea dalam reruntuhan rudal yang digunakan untuk menyerang Ukraina. Hal itu dapat dipahami karena Rusia dan Korut memiliki hubungan erat hingga saat ini.

Upaya Diplomasi yang Bisa Dilakukan Indonesia.

            Dalam situasi geopolitik di semenanjung Korea yang semakin memanas, Indonesia dapat melakukan upaya diplomatik dalam mengurangi ketegangan di semenanjung Korea. Indonesia merupakan negara yang memiliki hubungan baik dengan Korut maupun Korsel. Dalam upayanya, Indonesia bisa menggunakan pengaruhnya di organisasi seperti PBB maupun ASEAN untuk bersama-sama melakukan upaya untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea. Meskipun sudah dipastikan Korut tidak akan berhenti mengembangkan program nuklirnya, akan tetapi Indonesia bisa berperan sebagai penengah terhadap upaya perundingan terkait dengan program nuklir Korut.

            Apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia adalah menengahi krisis nuklir di semenanjung Korea. Karena, jika pecah perang di semenanjung Korea, Indonesia pasti terkena imbasnya secara langsung, karena pasti akan mempengaruhi perekonomian Indonesia terutama di bidang investasi. Konflik yang timbul di semenanjung Korea juga akan mempengaruhi sikap dan agresifitas militer Cina terutama di Laut Cina Selatan karena sudah pasti Cina akan meningkatkan kewaspadaan militernya.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun