Tindakan Aksi Nyata Modul 1.4Â
CGP Angkatan 7 Kelas 135 A Kab. Trenggalek
Nama : Yuda Prasetia, S.Pd
Fasilitator : Suyatno, S.Pd., M.Pd
Pengajar Praktik : Ika Vidiasari Aristawati, S.Pd
A. Latar Belakang
Sekolah idaman adalah sekolah yang mampu menciptakan kenyaman dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan berkembang bagi peserta didik sesuai kodratnya. Sekolah tersebut terhindar dari segala macam bentuk penindasan, bulliying, kekerasan dan pemaksaan terhadap warga sekolah khususnya peserta didik. Sekolah akan berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kehamonisan dan pembiasaan positif. Faktanya kebanyakan lingkungan sekolah belum memberikan keleluasaan kepada peserta didik. Peserta didik menghindari pelanggaran karena takut dikucilkan. Peserta didik menantaati peraturan karena takut dihukum atau menerima konsekuensi yang berat dan dapat menurun nama baiknya. Akibatnya peserta didik melakukan kebaikan hanya pada saat di sekolah atau hanya pada saat di depan orang yang lain seperti Guru dan yang lainnya. Sehingga yang mereka lakukan tidak berasal dari kesadaran dan lubuh hati. Keteraturan tersebut bukanlah sebuah kebiasaan akan tetapi ketakutan dan mencari perhatian. Seyogyanyalah sekolah harus berusaha menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya melakukan budaya positif. Budaya yang mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu dan sadar oleh setiap warga sekolah. Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan positif tersebut. Pembiasaan positif yang merupakan budaya positif akan menjadi budaya sekolah. Budaya yang dipegang teguh oleh seluruh warga sekolah dan menjadi kekhasan dari sekolah tersebut. Budaya tersebut harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam pra pembelajaran, proses pembelajaran ataupun di luar kelas seperti kegiatan ekstrakurikuler. Pertanyaannya adalah bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran, bagaimana budaya positif dapat terbiasa dilakukan dalam kegiatan ekastrakurikuler. Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka akan membentuk karakter dan tercipta Profil Pelajar Pancasila.
B. TujuanÂ
- Menumbuhkan budaya positif dengan keyakinan kelas.Â
- Menumbuhkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.Â
- Mengintegrasikan dan membiasakan peserta didik untuk menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan peningkatan kompetensi keahlian (servis visit).Â
C. Tolak UkurÂ
- Peserta didik mampu membuat keyakinan kelas bersama guru mata pelajaranproduktif yang dipasang dinding Lab/Bengkel kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.Â
- Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila secara sadar dan kontinyu dalam proses belajar.Â
- Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan peningkatan kompetensi keahlian (servis visit) dengan sadar mengamalkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
D. Linimasa tindakan yang akan dilakukanÂ
Minggu Ke-1Â
- Melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru terkait rencana yang akan dilakukan yaitu menerapkan keyakinan kelas yang dipasang dinding Lab/Bengkel kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.Â
- Menjelaskan kepada siswa tentang pengertian dan pentingnya keyakinan kelas.
Minggu ke-2Â
- Melakukan diskusi dengan siswa dalam menyusun keyakinan kelas yang dipasang dinding Lab/Bengkel kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.
- Guru merangkum pendapat siswa yang akan dijadikan keyakinan kelas yang dipasang dinding Lab/Bengkel kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.Â
Minggu ke-3
Penerapan keyakinan kelas di Lab/Bengkel kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.
Minggu ke-4 (Pengimbasan)Â
- Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan bersama peserta didik (sosialisasi terkait penumbuhan karakter dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan peningkatan kompetensi keahlian sesuai minat).Â
- Melakukan refleksi bersama teman sejawat untuk menentukan tindakan lanjut (Mengoptimalkan program keyakinan kelas yang dilakukan oleh semua teman sejawat yaitu Guru Produktif Teknik Sepeda Motor).
E. Dukungan yang dibutuhkanÂ
- Wali murid/Orang tua di rumah dalam pembiasaan budaya positif.
- Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif.Â
- Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergi dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.Â
- Sarana dan prasarana yang memadai yang memenuhi standar industri.Â
F. Deskripsi Aksi Nyata Melalui Keyakinan Kelas
Kegiatan ini diawali dengan membuat keyakinan kelas bersama murid kelas XII TBSM yang saya ampu. Kegiatan pembentukan keyakinan kelas ini diikuti murid dengan sangat bersemangat dalam menuliskan ide yang nantinya akan menciptakan disiplin positif ketika murid melaksanakan praktik di Lab TBSM SMK Karya Dharma 1 Trenggalek.
Berikut ini link kegiatan aksi nyata modul 1.4 (keyakinan kelas)
G. Deskripsi Aksi Nyata Melalui Diseminasi Modul Budaya Positif
Pada Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah, rekan guru dan staf Tu tentang pemahaman dan pengalaman penerapan budaya positif di sekolah yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, kebutuhan dasar manusia, motivasi prilaku manusia, posisi kontrol restitusi. Seluruh peserta sangat antusias dalam menyimak pemaparan yang disampaikan dan terlibat diskusi positif. Aksi nyata berikutnya menerapkan budaya positif di sekolah dan menerapkan segitiga restitusi jika terdapat murid yang menemui masalah untuk mewujudkan budaya positif.
Berikut ini link kegiatan Diseminasi Modul 1.4 Budaya Positif
H. Hasil Diseminasi
- Teman sejawat mulai memahami Modul Budaya Positif yaitu tentang perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi
- Teman sejawat/guru lain sudah ada yang mulai membuat dan menerapkan keyakinan kelas pada mata pelajarannya
- Guru lebih mudah mengontrol murid karena setiap kegiatan yang mereka lakukan selalu dihubungkan dengan keyakinan kelas yang telah disepakatai
- Pembelajaran lebih menyenangkan dan menimbulkan aura positif
I. Rencana Tindak Lanjut
- Kolaborasi dengan rekan sejawat dan warga sekolah untuk mewujudkan budaya positif
- Konsisten terhadap keyakinan yang telah disepakati bersama
- Mengadakan evaluasi bersama per semester terhadap keyakinan yang mengalami peningkatan ataupun keyakinan yang masih perlu perhatian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H