Mohon tunggu...
Yuda Almuzaddi
Yuda Almuzaddi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang berusaha mengisi waktu luang dengan membaca dan menulis. di sisi lain, seorang seniman/pelukis. Blog ini berisi mengenai pendidikan bagi anak bangsa, informasi, beberapa tulisan yang bermanfaat, dan dakwah islam agar masyarakat bisa memahami hukum islam dan yang lainnya. Thanks for reading

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerusuhan Lampung dan Bali 2012

17 Juni 2024   20:37 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Metadata
  • Judul: konflik tentang kerusuhan antara Etnis Lampung dan Etnis Bali
  • Isu: berawal dari pemuda Bali yang ingin membantu gadis asal Lampung namun berujung kesalahpahaman dan misinformasi antara Etnis Lampung dan Etnis Bali
  • Actor/subjek: pemuda bali (Desa Balinuraga), gadis Lampung (Desa Agom), etnis Lampung, etnis Bali, dan para aparat yang terlibat dalam konflik
  • Dampak: beberapa korban jiwa dan sebagian luka-luka
  • Akibat: beberapa toko, kios-kios bahkan rumah-rumah warga terbakar dan hancur
  • Waktu: koflik terjadi selama 3 hari, 27-29 November 2012
  • Metode: dalam konflik ini dilakukan beberapa metode dalam menyelesaikan konflik yaitu, kompromi, mediasi, dan melakukan kesepakatan/kerjasama antara kedua Etnis.
  • Author: Yuda Arief Muzaddi
  • Dosen Pengampu: Dr. Dr. Abdul Halim, S. Ag., M. Ag
  • Email: yudaalmouzd@gmail.com 
  • Blog: https://www.kompasiana.com/yuda101
  • Deskripsi

Salah satu perselisihan sosial yang melibatkan suku Lampung dan suku Bali adalah kerusuhan di antara mereka. Kerusuhan tersebut terjadi di Lampung Selatan pada tanggal 27-29 Oktober 2012. Pemerintah menjalankan program transmigrasi jauh sebelum konflik dimulai, membawa orang-orang dari Bali ke Lampung dan menetap di Lampung Selatan. Desa Balinuraga, Baliagung, dan Balinapal didirikan di sana. Desa Balinuraga dan Agom, Lampung Selatan yang terlibat dalam konflik ini. Yang mana setelah dua anak perempuan dari Desa Agom, Lampung Selatan, terjatuh dari sepeda motor dan mendapat pertolongan dari penduduk Desa Balinuraga, pertempuran pun pecah. Ketika warga Desa Balinuraga berusaha menolong kedua gadis yang dikira menolong korban, namun terjadi miskomunikasi di antara mereka. Dari sudut pandang etnis Lampung, konflik bermula dari pelecehan terhadap perempuan yang berasal dari Desa Agom dan Desa Negeri Pandan yang sedang berjalan-jalan di malam hari. Para korban mengklaim bahwa ketika mengendarai sepeda motor, pemuda dari Desa Balinuraga melecehkan mereka dengan memegang paha mereka dan menyebabkan mereka terjatuh. Mereka berdua dilecehkan hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit. Namun pernyataan tersebut bertentangan dengan pernyataan dari pihak Suku Balinuraga.

Namun, Etnis Balinuraga melaporkan bahwa terdapat pemuda Bali berusaha mendekati wanita dari Etnis Lampung untuk berkenalan dengannya kemudian kendaraan keduanya terjatuh. Tetapi, kedua perempuan tersebut berteriak bahwa mereka telah dilecehkan secara seksual ketika pria Bali tersebut berusaha membantu mereka dengan menjemput dan mengantar mereka ke rumah sakit. Pertanyaan-pertanyaan muncul karena adanya perbedaan informasi. Di sisi lain, beberapa saksi mata di tempat kejadian memberikan keterangan yang serupa dengan yang diberikan oleh kedua wanita tersebut.

Kejadian ini berujung pada konflik pada tanggal 27 Oktober 2012, di mana kedua kelompok etnis tersebut tidak dapat dihindari untuk bentrok. Massa yang tidak terima dengan pelecehan seksual tersebut kemudian mendatangi lokasi etnis Balinuraga. Namun, tidak ada penerangan di Desa Balinuraga ketika mereka tiba, dan kedatangan kelompok etnis Lampung disambut dengan tembakan senapan angin dan lemparan batu. Ketika keadaan tidak memungkinkan untuk mengadakan pertemuan, kelompok etnis Lampung akhirnya kembali ke Desa Agom untuk melanjutkan perencanaan mereka.

Hingga 20 ribu orang menghadiri kerumunan yang lebih besar pada tanggal 28 Oktober 2012, di mana perkelahian terus berlanjut. Tiga orang kehilangan nyawa mereka akibat pertikaian yang signifikan: Yahya, Marhadan, dan Alwi. Dilaporkan dalam sumber lain bahwa sebanyak 14 orang tewas. Selain itu, sebuah toko kelontong dan kios obat Made Sunarya terbakar. Etnis Lampung melancarkan serangan rahasia lainnya ke Desa Balinuraga pada pukul 14.00 tanggal 29 Oktober 2012. Karena pihak berwenang telah memblokade jalan utama, etnis Lampung berhasil menembus Desa Balinuraga dengan jumlah 30 ribu orang melalui kebun dan sawah. Sejumlah rumah dibakar dan korban luka-luka dilaporkan akibat serangan pada tanggal 29 Oktober tersebut.

Sebuah kesepakatan damai dicapai untuk mengakhiri pertikaian antara etnis Bali dan Lampung. Perang sosial antara etnis Bali dan Lampung, yang mengakibatkan banyak kerugian harta benda dan korban jiwa, pada akhirnya diselesaikan secara damai. Pada hari Jumat, 23 November 2012, kedua kelompok etnis tersebut mencapai kesepakatan dengan menandatangani surat permohonan maaf dan mengajukan kesepakatan damai melalui Deklarasi Perdamaian. Kesepakatan itu antara lain:

  • Kedua belah pihak sepakat menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan, keharmonisan, kebersamaan, dan perdamaian antarsuku di Lampung Selatan.
  • Sepakat tidak mengulangi tindakan-tindakan anarkisme yang mengatasnamakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
  • Perselisihan atau pertikaian dan perkelahian yang disebabkan permasasalah pribadi, kelompok, atau golongan agar diselesaikan secara langsung oleh orang tua, ketua kelompok, atau pimpinan golongan.
  • Apabila proses tersebut tidak berjalan semestinya, akan diselesaikan secara musyawarah, mufakat, dan kekeluargaan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta aparat pemerintahan desa setempat.
  • Jika langkah itu tidak selesai, diserahkan ke pihak berwajib untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Kedua belah pihak bersedia melakukan pembinaan apabila ditemukan warga yang melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan permusuhan dan kerusuhan, dengan ancaman sanksi dikeluarkan dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
  • Sanksi pengusiran juga berlaku bagi suku Lampung dan seluruh suku di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
  • Kedua belah pihak berjanji tidak akan menuntut dan melakukan tindakan hukum atas akibat bentrokan 27-29 Oktober 2012. Aparat kepolisian menghentikan seluruh proses hukum terkait dengan bentrokan itu.
  • Warga suku Bali, khususnya yang berada di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, harus mampu hidup bersosialisasi dan hidup berdampingan dengan seluruh suku yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, terutama dengan masyarakat yang ada di perbatasan dengan Desa Balinuraga.
  • Kedua belah pihak berkewajiban mensosialisasikan isi perjanjian perdamaian ke lingkungan masing-masing.
  • Analisis Data

Menurut saya, ada beberapa cara penyelesaian konflik antara desa balinuaraga dan desa agom yang bisa digunakan, antara lain:

  • Kompromi: yaitu dengan cara pemuda-pemudi yang terlibat dalam koflik ini saling mendatangi dan menyelesaikan secara kekeluargaan. Pada tahap penyelesaian ini bisa dikatakan salah satu proses yang sangat cepat dilakukan karena penyebab awal konflik pun karena kesalahpahaman, walaupun informasi tersebut terdapat perbedaan antara kedua etnik.
  • Mediasi: yaitu dengan mengutus mediator yang dalam hal ini bisa di tunjuk dari pemerintah pusat atau daerah yang turun langsung ke lapangan untuk menciptakan perdamaian antara kedua belah pihak.
  • Melakukan kesepakatan atau kerjasama: pada tahap ini merupakan hasil akhir yang didapati dari konflik Lampung-Bali. Sebab antara suku Lampung dan Bali membuat kesepakatan yang dideklarasikan seperti yang telah disebutkan diatas. Saya sepakat dengan tahapan ini sebab walaupun harus di selesaikan dengan cara membuat kesepakatan, tapi setidaknya proses ini menjadi ending dari konflik yang terjadi. Pimpinan adat masyarakat Lampung dan Bali menggelar pertemuan guna mencegah terulangnya kerusuhan antara desa balinuraga dan desa agom, lampung selatan. Dan ini merupakan salah satu penyelesaian konflik dengan menggunakan managemen konflik.
  • Sumber

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/113000879/kerusuhan-lampung-2012-latar-belakang-kronologi-dan-dampak?page=all

https://mamikos.com/info/konflik-sosial-lampung-dan-bali-pljr/

https://news.detik.com/berita/d-2081098/redakan-konflik-raja-bali-ketua-adat-lampung-buat-maklumat-bersama

https://nasional.tempo.co/read/439634/sepuluh-kesepakatan-warga-yang-bentrok-di-lampung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun