Oleh : Yuni Busono
Aku pernah kosong
Aku pernah sedih
Aku pernah terusik
Tapi aku pernah senang, Padamu
Aku pernah marah
Aku pernah jemu
Aku pernah kesal
Tapi juga pernah rindu, Padamu
Tahukah kamu apa arti kekosonganku?
Tahukah kamu apa arti kesedihanku?
Tahukan kamu mengapa ku terusik?
Itu karena aku senang melihatmu
Dan kenapa aku juga marah?
Dan kenapa aku juga jemu?
Dan kenapa aku juga kesal?
Itu karena kerinduanku pada sosokmu
Aku cemburu
Tak mau kau baik pada yang lain
Namun aku malu
Rasa berlebihan terhadapmu
Gengsi tinggi
Terlanjur membekukan hatiku
Kekecewaanku tak tertahan
Malah terlihat di wajahku
Pertanyaanmu justru mengeraskan hatiku
Keramahanmu menyulut dendam di hatiku
Bulir air mata menetes tertahan
Aku tak mau kau meninggalkanku
Ah, begitu egoisnya aku?
Tengoklah aku
Aku nenunggu ada yang menyekanya
Kukira harapanku semu
Kau kembali menyunggingkan senyummu
Dengan membawa selembar tisu dan ucapan maafkan aku
Bagai air sejuk yang mengguyur kepalaku
Ucapan itu menentramkan sanubariku
Ternyata selembar tisu
Mampu menghapus keraguanku
Mengembalikan kepercayaan diriku