Mohon tunggu...
Yubilia AlmandaSantosa
Yubilia AlmandaSantosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo salam kenal semua semoga apa yang saya share dapat membantu ya selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Menemukan Cacing Hati pada Daging Sapi saat Hari Raya Qurban

23 Agustus 2023   13:22 Diperbarui: 31 Agustus 2023   08:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukoharjo, 14 Agustus 2023 - Dalam mengatasi adanya cacing hati pada saat hari raya Qurban, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan Edukasi mengenai ciri ternak yang sehat, Edukasi ini diikuti oleh masyarakat  dengan antusiasme yang diselenggarakan di wilayah PKK RT 1 RW 7 Ngadirejo, Sukoharjo.  

Berdasarkan  hasil wawancara dengan Ketua Proklim daerah Kopen, Ngadirejo, Sukoharjo Bapak Arif khususnya di RT 1 RW 7 memperoleh informasi terkait permasalahan pada hari Raya Qurban kemarin ada hati sapi yang terinfeksi Cacing hati.

Cacing adalah salah satu bentuk parasit. kerugian akibat penyakit cacing, antara lain penurunan berat badan, penurunan kualitas mem daging, kulit dan jerohan, penurunan produktivitas ternak sebagai tenaga kerja pada ternak potong dan kerja, penurunan produksi susu pada ternak perah dan bahaya penularan pada manusia. Penyebab penyakit cacing (fascioliasis) adalah cacing hati, yaitu: Fasciola gigantica dan Fasciola hepatica. Fasciolosis merupakan penyakit parasit yang disebebkan oleh cacng Fasciola sp. Penyakit ini tergolong penyakit zoonosis dan sering menyerang pada hewan ruminansia dan beberapa satwa langka, melalui berbagai kontaminasi dan telah tersebar di seluruh dunia.

Siklus hidup cacing tersebut adalah cacing dewasa bertelur didalam kantong empedu dan telur keluar mengikuti aliran empedu, kemudian bersama feses. Pada kondisi lingkungan yang mendukung telur akan menetas  dan menjadi mirasidium. Mirasidium hidup didalam air dan berenang mencari hospes intermedier (HI) yaitu siput golongan Lymnea sp. Di dalam tubuh siput mirasiudium berubah menjadi sporokista. Sporokista membagi diri menjadi redia. Redia terbagi menjadi cercaria. 

Cercaria berkembang menjadi metacercaria. Infeksi terjadi apabila hewan memakan rumput yang mengandung cercaria. Didalam usus metasercaria pecah dan keluarlah cacing muda. Sekitar 4-8 hari pasca infeksi, sebagian besar cacing telah menembus hati dan migrasi ke parenkim hati. Migrasi dalam hati memerlukan waktu 5-6 minggu dan minggu ke 7 telah sampai dalam saluran empedu dan delapan minggu setelah infeksi, cacing sudah bertelur.

Ciri-ciri hati sapi yang mengandung cacing antara lain hati sapi berwarna pucat, dipenuhi jaringan berwarna putih yang cukup tebal sebagai tempat bersarangnya cacing, apabila belum parah dari luar masih tampak normal, tetapi apabila bisa dipotong akan terlihat cacing hati.  Penularan pada manusia, apabila memakan hati yang terkontaminasi ini tidak dimasak dengan sempurna atau meminum air  mentah yang mengandung cercaria. Gejala klinis yang tampak anemia, demam dengan suhu badan 40-42 derajat, nyeri bagian perut dan gangguan pencernaan. Disarankan hati sapi yang mengandung cacing agar tidak dikonsumsi dan lebih baik. dimusnahkan saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun