Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Indra Lesmana & Jazz untuk Sanur

18 Juni 2016   06:53 Diperbarui: 18 Juni 2016   09:43 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
INDRA LESMANA [Foto: Kristupa]

DI TENGAH keasyikan bermusik dan mengajar kelas private jazz di Bali, Indra Lesmana memiliki perhatian berlebih terhadap Sanur sebagai tempat yang menjadi barometer event jazz tanah air. Begitu orang mendengar kata Sanur, secara langsung akan teringat jazz. “Sanur adalah magnet bagi kehidupan berkesenian. Jauh sebelum Indonesia merdeka Sanur sudah didatangi banyak seniman nasional maupun manca negara, mereka mengharumkan nama Sanur karena aktivitas berkeseniannya, maka tak heran bila Sanur sampai kini menjadi magnet kuat bagi event-event kesenian, termasuk Jazz yang digagas Sanur Village Festival maupun Sunday Mostly Jazz di Grya Santrian Hotel,” kata Indra Lesmana.

Indra Lesmana yang sudah dua tahun bermukim di Bali, memiliki keinginan besar bahwa musik jazz dengan publik penikmatnya dapat hadir lebih dekat. Selain menghadirkan suguhan jazz yang berkualitas, hal lain yang menentukan jazz diterima kehadirannya yaitu melalui pelaksanaan event jazz yang berkelanjutan. Pada pelaksanaan Sanur Village Festival, misalnya, manggungnya musisi-musisi jazz yang selama ini hanya disaksikan di layar kaca maupun ditempat-tempat berbayar dapat dipertunjukkan secara dekat melalui sebuah gelaran sehingga mampu memikat hati penggemar jazz.

Sanur Village Festival sudah terbranding dengan sendirinya, bahwa festival ini bukan sekedar perayaan masyarakat desa, namun lebih dari itu sudah menjadi festival dunia. Terkait peran jazz terhadap industri pariwisata di Sanur, musik jazz hadir memberikan konstribusi nyata bagi para wisatawan yang ingin menikmati suguhan musik jazz, bahkan kota-kota lain kini juga marak mengkaitkan content pariwisata dengan jazz festival.

Sanur dengan keelokan pantai berpasir putih dan gerakan ayunan ombak perlahan bisa menjadi sihir bagi event jazz pantai. Hadirnya Sunday Mostly Jazz yang digelar setiap dua minggu, dimana kini sudah hampir dua tahun pelaksanannya di tepi pantai Grya Santrian Hotel dapat didorong menjadi Festival Jazz Pantai (International Sanur Beach Jazz Festival). 

Di Bali perkembangan jazz mungkin harus lebih banyak disikapi oleh kalangan para musisi, publik, dan pariwisata. Seperti juga hadirnya jazz di Sanur Village Festival, dimana tiba-tiba sebuah citraan hadir secara  nyata dan membentuk persepsi bahwa menikmati jazz di Bali dengan nuansa “village” ya di SVF.

Cara pandang terhadap musik jazz memang sangat berbeda dengan yang lainnya, jazz dianggap berat dan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu, lebih lebih di gedung atau tempat pertunjukan wah. Menurut Indra, Jazz sebagai genre musik sejatinya sangat lentur, bahkan bisa berkolaborasi dengan yang lain, lebih-lebih musik tradisi yang justru akan memperkaya warna musik jazz itu sendiri. 

Ini adalah peluang sekaligus tantangan bahwa Jazz di Bali akan memberikan nuansa yang lain, dan Pantai Sanur akan memberikan citraan baru serta spirit jazz tanah air. Dan, tentunya, tak ada peristiwa yang menarik tanpa sanjungan publik penikmat jazz, seperti nanti di perhelatan Sanur Village Festival 2016 yang akan digelar pada 24 sampai 28 Agustus, adalah contoh tepat.  “ Saya sangat berharap, dari Sanur akan membumikan jazz dunia, seperti semangat menikmati paginya dunia ya di Pantai Sanur”, kata Indra. (Yudha Bantono, SVF 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun