Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah memandang bahwa peran aktif para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia di Arab Saudi memiliki nilai penting dalam membantu promosi produk Indonesia di Arab Saudi baik secara langsung maupun tidak. Kegiatan wirausaha sampingan WNI selama ini menjadi refleksi partisipasi dimaksud. Namun demikian, kegiatan usaha ini masih memerlukan langkah perbaikan dalam rangka peningkatan kualitas dan ketaatan pada ketentuan hukum yang berlaku di Kerajaan Arab Saudi.
Dalam kerangka tersebut, guna meningkatkan pengetahuan kewirausahaan para UMKM Indonesia di wilayah tersebut, Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah pada tanggal 4 Oktober 2021 telah menyelenggarakan pelatihan terkait dengan pengembangan usaha. Materi yang disampaikan diantaranya terkait persiapan usaha, pembetukan jiwa bisnis, trik menjadi pengusaha sukses, pembuatan kemasan produk yang menarik, strategi promosi produk dan pengelolaan keuangan. Oleh karenanya tim berharap kiranya ilmu yang didapatkan dapat menjadi salah satu bekal ketika memulai usaha di Indonesia. Selain itu, diharapkan dapat memberikan semangat berwirausaha pasca masa pandemi sehingga akan dapat meningkatkan promosi dan penggunaan produk Indonesia di Arab Saudi (Kementerian Luar Negri).
Pemerintah Indonesia memfasilitasi penjajakan bisnis antara 44 usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan importir Golden Algamah (GAG) dari Arab Saudi untuk meningkatkan kinerja ekspor produk makanan dan minuman (mamin). Duta Besar Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, penjajakan bisnis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Arab Saudi. Melalui fasilitasi penjajakan bisnis ini, para pelaku UKM bisa mendapatkan informasi mengenai pasar dan persyaratan produk masuk ke Arab Saudi. Informasi tersebut penting untuk diketahui agar semakin banyak produk-produk UKM Indonesia yang dapat masuk ke pasar Arab Saudi.
Salah satu dampak paling nyata dari wirausaha di Arab Saudi adalah penciptaan lapangan kerja. Dengan populasi yang mayoritas berusia muda, kebutuhan akan lapangan kerja di negara ini sangat tinggi. Wirausaha, khususnya di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), telah memainkan peran penting dalam menciptakan pekerjaan bagi generasi muda Saudi. Menurut General Authority for Statistics (GaStat), UKM di Arab Saudi mempekerjakan lebih dari 7 juta orang, dengan kontribusi signifikan terhadap tenaga kerja lokal. Pemerintah Saudi juga telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung wirausaha dalam penciptaan lapangan kerja. Salah satunya adalah melalui program Monsha'at, sebuah badan pemerintah yang bertugas mendukung UKM dan kewirausahaan. Monsha'at menawarkan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendanaan, serta akses ke jaringan pasar. Dalam konteks ini, wirausaha tidak hanya membantu mengurangi pengangguran tetapi juga menjadi katalis utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi tenaga kerja lokal, terutama di sektor swasta.
Visi 2030 yang telah diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menempatkan wirausaha sebagai aktor utama dalam transformasi ini. Salah satu tujuan utama Visi 2030 adalah untuk meningkatkan kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari 20% menjadi 35% pada tahun 2030. Diversifikasi ekonomi ini terjadi melalui peningkatan aktivitas di sektor non-minyak, termasuk teknologi, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan. Wirausaha berperan penting dalam pengembangan sektor-sektor ini dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi. Misalnya, perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) di sektor teknologi, seperti Careem, sebuah platform ride-hailing yang populer di Timur Tengah, adalah contoh nyata dari bagaimana wirausaha berkontribusi pada diversifikasi ekonomi.
Wirausaha memainkan peran penting dalam perekonomian Arab Saudi melalui penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, inovasi teknologi, serta kontribusi terhadap PDB dan pertumbuhan ekonomi. Dukungan pemerintah melalui program-program seperti Monsha'at, Visi 2030, dan berbagai inisiatif inovasi telah memberikan landasan kuat bagi wirausaha untuk berkembang. Dengan terus mendorong wirausaha dan inovasi, Arab Saudi dapat semakin mengurangi ketergantungannya pada minyak dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan kompetitif di tingkat global.
Sumber Data :
https://kemlu.go.id/jeddah/id/news/16580/umkm-indonesia-kembangkan-kemampuan-bisnis-di-arab-saudi
Visi 2030. (2020). "Vision 2030: Kingdom of Saudi Arabia"
General Authority for Statistics (GaStat). (2021). "Labour Market Report, Saudi Arabia". https://www.jadwa.com/en/labor-market-reports#:~:text=Saudi%20Labor%20Market%20Update%20--%20Q4%202021&text=19%20Budget%20Report-,The%20General%20Authority%20for%20Statistics'%20(GaStat)%20latest%20labor%20market,at%20the%20end%20of%202020.
https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/pemerintah-indonesia-fasilitasi-penjajakan-bisnis-ukm-di-arab-saudi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H